Senin, 22 Agustus 2011
Minggu, 21 Agustus 2011
Sabtu, 20 Agustus 2011
Jumat, 19 Agustus 2011
Selasa, 16 Agustus 2011
Mendapat Kebahagiaan Abadi, Bagaimana Caranya?
Nasehat Muslim
Allah ta'ala berfirman, artinya
" hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan"
(QS. al-fatihah)
Tafsir :
Maksud ayat diatas yaitu kami mengkhususkan untuk Engkau saja dalam beribadah dan dalam meminta pertolongan, pendahuluan ma'mul dalam hal ini menunjukkan pembatasan, sehingga seakan-akan berbunyi, kami menyembah Engkau tidak menyembah selain-Nya, kami meminta pertolongan pada Engkau tidak pada selain Engkau.
Dan dalam ayat tersebut terhadap pendahuluan ibadah (na'budu) dari permintaan pertolongan (nasta'in), hal ini termasuk dalam bab mendahulukan yang umum dari yang khusus, dan yang lebih penting lagi mendahulukan hak Allah ta'ala dari hak hamba.
Ibadah adalah nama yang mencakup seluruh apa yang Allah ta'ala cintai dan ridhai dari berbagai bentuk perbuatan atau perkataan baik secara dhahir maupun bathin.
Adapun isti'anah (meminta pertolongan) adalah bergantungnya pada Allah agar mendapatkan hal yang bermanfaat dan dihindarkan dari yang madharat dengan tetao menjalankan usaha untuk tercapainya yang diminta.
Beribadah pada Allah ta'ala dan meminta pertolongan pada Allah subhanhau wata'ala adalah sarana mencapai kebahagiaan yang abadi, dan terhindar dari segala keburukan, karena tidak ada kesuksesan kecuali harus mempunyai dua hal tersebut.
Dan ibadah akan diterima manakala diniatkan untuk Allah ta'ala dan menjalankannya sesuai dengan yang telah dituntunkan nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam, dan isti'anah juga termasuk dalam ibadah, dan ibadah tidak akan bisa dilakukan hamba kecuali dengan meminta pertolongan pada Allah ta'ala, karena tanpa pertolongan-Nya manusia tidak akan bisa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
(Sumber rujukan, tafsir alqur'an, taysir karimirrahman fii tafsiril kalamil manan, syaikh abdurrahman bin nashir as-sa'di,
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam
Nasehat Muslim
Allah ta'ala berfirman
"Alhamdulillahi rabbil 'alamin" ( Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam)
(QS. Al-fatihah)
Tafsir :
Alhamdulillah (segala puji bagi Allah ta'ala), pujian bagi Allah dengan sifat yang sempurna, bagi Allah pujian yang sempurna dari segala segi.
Rabbil'alamin (Rabb semesta alam), Al-rabb adalah murrabi yaitu yang Maha memelihara dan mengurus seluruh alam, selain Allah ta'ala adalah mahluk, nikmat Allah atas mahluk-Nya sangatlah luas, sekiranya seluruh nikmat dihilangkan maka tidak akan ada yang bisa memberi nikmat, seluruh nikmat adalah pemberian Allah ta'ala.
Pemeliharaan (tarbiyah) Allah ta'ala atas mahluknya maka ada dua jenis yaitu umum dan khusus.
Pemeliharaan secara umum yaitu Allah ta'ala yang mencipta mahluknya, memberikan rezeki, dan menunjukkan pada kemaslahatan.
Adapun pemeliharaan secara khusus yaitu pemeliharaan Allah ta'ala kepada para wali-Nya dengan keimanan dan memberikan taufiq pada kebaikan menjaga dari keburukan.
Rabbil'alamin (Rabb semesta alam) menunjukkan bahwa Allah ta'ala saja yang mencipta, memelihara, memberikan nikmat, kekayaan-Nya sempurna, dan mahluk sangat faqir terhadap Allah ta'ala.
(Sumber rujukan, tafsir alqur'an, taysir karimirrahman fii tafsiril kalamil manan, syaikh abdurrahman bin nashir as-sa'di,
Allah Sangat Luas Rahmat-Nya
Nasehat Muslim
Allah ta'ala berfirman, artinya
" Dengan nama Allah yang Maha Pemurah (Ar-rahman) lagi Maha Penyayang (Ar-rahim)
Allah subhanahu wata'ala, hanya Dia saja yang berhak untuk disembah, Arrahman Arrahim, dua nama Allah subhanahu wata'ala yang menunjukkan bahwa Allah memiliki rahmah (kasih sayang) yang sangat luas dan besar mencakup segala sesuatu, dan bagi orang bertaqwa yang mengikuti para nabi dan rasul maka bagi mereka rahmat Allah secara mutlak dunia akhirat.
Tiap muslim harus beriman dengan nama dan sifat Allah subhanahu wata'ala, misal Ar-rahman Ar-rahim maka Allah subhanahu wata'ala memiliki sifat rahmah, demikian pula Al-'alim maka Allah memiliki ilmu yang dengan ilmu itu mengetahui segala sesuatu, Al-qadir maka Allah memiliki kuasa yang berkuasa atas segala sesuatu.
(Sumber rujukan, tafsir alqur'an, taysir karimirrahman fii tafsiril kalamil manan, syaikh abdurrahman bin nashir as-sa'di,
Senin, 15 Agustus 2011
20 Kumpulan Ebook Ilmiah Gratis Bekal Ramadhan Anda
Nasehat Muslim
20 Kumpulan Ebook Ilmiah Gratis
Bekal Ramadhan Anda
silakan disini : http://blog.assunnah.web.id/2009/08/08/20-kumpulan-ebook-ilmiah-gratis-bekal-ramadhan-anda/
Nasehat Muslim
Hari itu akan tampak kesempurnaan Allah ta'ala, kepemilikan-Nya, keadilan-Nya dan hikmah-Nya
Nasehat Muslim
Allah ta'ala berfirman, artinya
" (Allah ta'ala) Yang Memiliki hari Pembalasan"
(QS. Al-fatihah : 4)
Dialah (Allah ta'ala) yang Memiliki segala sesuatu, maka Dia berhak memerintah dan melarang, memberi pahala dan menyiksa, Dialah yang memiliki segala sesuatu, Dialah yang memiliki hari pembalasan yaitu hari kiamat, hari manusia akan bertanggungjawab terhadap amalan yang mereka lakukan baik amal baik maupun buruk, pada hari pembalasan itu akan tampak kesempurnaan Allah ta'ala, kepemilikan-Nya, keadilan-Nya dan hikmah-Nya, dan saat itu makhluk tidak lagi mempunyai, semua mahluk pada saat itu akan tunduk menyaksikan kekuasaan-Nya, berharap mendapat pahala-Nya, takut akan siksa-Nya, dan Dia-lah yang Memiliki hari pembalasan dan semua hari-hari yang ada.
(Sumber rujukan, tafsir alqur'an, taysir karimirrahman fii tafsiril kalamil manan, syaikh abdurrahman bin nashir as-sa'di,
Minggu, 14 Agustus 2011
Apa Beda Shalat Tarawih dan Qiyamul Lail?
Nasehat Muslim
Pertanyaan
Saya ingin mengetahui perbedaan antara qiyam dan Taraweh?Jawaban
( Temukan Jawaban di Website :
Enam Pertanyaan tentang Jimak (Hubungan Suami Isteri) Saat Puasa Ramadhan
Nasehat Muslim
Pertanyaan
Umum diketahui bahwa seorang yang menjimak isterinya di siang Ramadan, maka dia harus memerdekakan budak, atau puasa dua bulan berturut-turut, atau memberi enam puluh orang miskin. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
1- Jika seseorang menjimak isterinya lebih dari sekali pada hari-hari yang berbeda, apakah dia diwajibkan puasa dua bulan untuk setipa harinya, atau puasa dua bulan itu cukup mengganti hari-hari yang dia menjimak isterinya.
2- Jika dia tidak mengetahui bahwa seorang yang menjimak isterinya harus menanggung hukum yang telah disebutkan, yang dia tahu adalah bahwa orang yang menjimak isterinya harus menggantinya dengan puasa satu hari saja. Apa hukumnya orang seperti itu?
3- Apakah isteri memiliki kewajiban seperti suami.
4- Apakah boleh membayar uang sebagai pengganti makanan?
5- Apakah boleh memberi makan seorang miskin untuk kafarat dirinya dan isterinya?
6- Jika dia tidak mendapatkan seseorang untuk diberi makan, bolehkah dia menyerahkan sejumlah uang kepada salah satu lembaga sosial?
Jawaban
( Temukan Jawaban di Website :
Langganan:
Postingan (Atom)