Laman

Minggu, 06 Januari 2013

Kesulitan Saat Melakukan Kebaikan Maka Dapat Pahala















Nasehat Muslim 

Pertanyaan 

  أليس الأجر على قدر المشقة كما قال الرسول -صلى الله عليه وسلم-؟   

Apakah pahala itu sesuai dengan beratnya kesulitan sebagaiamana hadist dari rasul shalallahu'alaihi wassalam ?

Jawab 
 المشقة ليست مقصداً شرعياً لِذَاتها، بل إذا جاءت تبعاً لمطلب شرعي أُجِرَ الإنسان عليها.
أما المشقة لِذَاتها ليست مقصداً شرعياً، فلو قال شخص: بدلاً من أن أحج على الطائرة أمشي مشياً؛ لأنه أعظم في المشقة، فهو أعظم أجراً ، نقول: لا.
يقول: بدلاً من أن أسلك الطريق المختصر الميسر المُعَبَّد المُذَلَّل أسلكُ طريقاً أبعد منه من غير تَعْبِيدٍ ولا تَذْلِيل؛ لينال أكبر قدر من المشقة، نقول: لا المشقة ليست مقصودة لِذَاتها، لكن إذا كانت العبادة أو المأمور به شرعاً لا يمكن إتيانه إلا بهذه المشقة أجر عليها الإنسان.
 
Kesulitan itu bukanlah maksud tujuan dari dibuatnya syariat, akan tetapi jika terdapat kesulitan dalam menjalankan apa yang dituntut oleh syariat maka pelakunya akan mendapatkan pahala atas kesulitan itu.
Adapun perlu diketahui bahwa bukanlah maksud dibuatnya syariat itu untuk menyulitkan.
Dan jika ada seseorang yang mengatakan aku akan melaksanakan haji tidak dengan pesawat tapi akan berjalan kaki saja karena akan mendapat pahala kesulitan, maka kita katakan hal itu tidak benar (Hal ini karena syariat Islam menganjurkan untuk melakukan segala hal dengan cara yang lebih mudah dan ringan).
Maka jika ada orang yang ingin mengganti cara yang mudah dengan cara yang sulit dengan berpikiran untuk mendapat pahala kesulitan maka kita katakan tidak benar hal demikian.
Kita katakan kesulitan itu bukan tujuan dari syariat Islam, akan tetapi jika ibadah atau perintah syariat tidak mungkin dilakukan kecuali harus melewati suatu kesulitan maka muslim akan mendapat pahala karena itu.

 Lihat 
Fatwa Syaikh Abdulkarim Al-khudair  
http://khudheir.com/text/4434









Nasehat Muslim


www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar