Nasehat Muslim
Pertanyaan
كم
أنواع الحديث الضعيف؟
Berapa macam hadist lemah (dhaif)?
الضعيف من الحديث له
أنواع؛ قسمها الحافظ ابن حبان إلى أنواع كثيرة، وذكر أنها تسعة وأربعون نوعاً، ولكن
في الحقيقة تنقسم إلى قسمين
Hadist lemah (dhaif) ada banyak macamnya menurut ahli hadist, alhafidz ibnu hibban membaginya dalam macam yang banyak, disebutkan macam hadist dhaif ada empat puluh sembilan macam, namun sebenarnya hakikatnya hanya ada dua
ضعيف يعتبر به حسن عند
الترمذي وجماعة. وضعيف لا يعتبر به ولا تقوم به الحجة لشدة ضعفه وذلك بأن يكون فيه
متهم بالكذب، أو من هو فاحش الغلط، أو لأن فيه انقطاعاً أو إرسالاً ولا متابع له
ولا شاهد أو ما أشبه ذلك.
Lemah menurut imam attirmidzi dan ulama hadist yang lain maka hal ini maksudnya adalah hadist hasan
Adapun lemah yang sebenarnya yaitu lemah yang tidak bisa dijadikan hujjah karena beratnya kelemahan hadist, atau perowi banyak sekali melakukan kesalahan, atau karena ada keterputusan sanad hadist atau hadist mursal maka hadist lemah yang demikian tidak dapat diikuti, juga tidak bisa dijadikan syahid
Adapun lemah yang sebenarnya yaitu lemah yang tidak bisa dijadikan hujjah karena beratnya kelemahan hadist, atau perowi banyak sekali melakukan kesalahan, atau karena ada keterputusan sanad hadist atau hadist mursal maka hadist lemah yang demikian tidak dapat diikuti, juga tidak bisa dijadikan syahid
والحسن في اصطلاح أبي
عيسى الترمذي رحمه الله هو: ما خف الضبط في رواته وجاء من طريقين فأكثر وليس فيه من
هو متهم بالكذب وليس شاذاً ولا منقطعاً ولا معلولاً بعلة قادحة، فهذا يحتج به
كالصحيح عند أهل العلم.
Dan hasan menurut istilah Abu isa attirmidzi rahimahullah yaitu perawi lemah dalam hapalan dan hadist ini datang dari dua periwayatan ataupun lebih yang tidak syadz, juga tidak terputus sanadnya, juga tidak ada penyakit dalam hadist maka hal ini dapat dijadikan hujjah sebagaimana hadist shahih menurut para ulama
Dan hasan menurut istilah Abu isa attirmidzi rahimahullah yaitu perawi lemah dalam hapalan dan hadist ini datang dari dua periwayatan ataupun lebih yang tidak syadz, juga tidak terputus sanadnya, juga tidak ada penyakit dalam hadist maka hal ini dapat dijadikan hujjah sebagaimana hadist shahih menurut para ulama
وكان الأولون يقسمون
الحديث إلى قسمين: صحيح وضعيف ويدخل الحسن في الصحيح، ثم رأى الترمذي وجماعة بعد
ذلك تقسيمه إلى الأقسام الثلاثة: صحيح، وضعيف، وحسن، فصار الحسن عندهم ما خف الضبط
في رواته إذا استقامت الأحوال الأخرى من عدالة واتصال وعدم شذوذ وعلة، فهذا يحتج به
وهو خير من الآراء والقياس، كما قاله الإمام أحمد رضي الله عنه.
والحديث الضعيف
المتماسك يصلح للاحتجاج وهو خير من الآراء البشرية؛ لأنه متصل السند غير معلل ولا
شاذ إلا أن رواته أو بعضهم ليس بكامل الحفظ، بل عندهم في الحفظ نقص وليسوا بفاحشي
الغلط لكن لهم أوهام وأخطاء.
Adapun dahulu para ulama awal membagi hadist hanya dalam dua golongan yaitu hadist shahih dan dhaif, dan memasukkan hasan dalam hadist shahih, kemudian Attirmidzi dan ulama hadist yang lain membagi hadist dalam tiga golongan yaitu shahih, hasan dan dhaif
Dan hasan menurut mereka yaitu perowi hadist hapalan agak lemah namun mempunyai sifat adil dan periwayatan tersambung dan juga tidak ada syadz serta ilat didalamnya, dan hadist hasan ini bisa dijadikan dalil, hadist ini baik menurut akal dan qiyas, sebagaimana perkataan Imam Ahmad
Dan hasan menurut mereka yaitu perowi hadist hapalan agak lemah namun mempunyai sifat adil dan periwayatan tersambung dan juga tidak ada syadz serta ilat didalamnya, dan hadist hasan ini bisa dijadikan dalil, hadist ini baik menurut akal dan qiyas, sebagaimana perkataan Imam Ahmad
Lihat Fatwa Syaikh Bin Baz Arab Saudi :
http://binbaz.org.sa/mat/3488
Nasehat Muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com
www.nasehat-muslim.blogspot.com
thank's infonya.
BalasHapusbisnis online mantap www.kiostiket.com