Nasehat Muslim
﴿وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ﴾
[البقرة: ٢٥]
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya"
(Surat Al-Baqarah: 25)
لما ذكر جزاء الكافرين، ذكر جزاء المؤمنين، أهل الأعمال الصالحات،
على طريقته تعالى في القرآن يجمع بين الترغيب والترهيب، ليكون العبد راغبا راهبا،
خائفا راجيا
(dalam ayat sebelumnya) disebutkan tentang orang-orang kafir, maka (dalam ayat ini) disebutkan tentang orang-orang yang beriman, dan orang yang beramal shalih, (bentuk demikian) diatas thariqah -jalan- Allah ta'ala dalam Al-Qur'an yaitu menggabungkan antara targhib (memotivasi) dan tarhib (menakuti) sehingga seorang hamba menjadi seorang yang termotivasi (masuk surga) dan takut (dari neraka), takut dan harap
﴿الَّذِينَ آمَنُوا﴾
بقلوبهم
﴿وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ﴾
بجوارحهم، فصدقوا إيمانهم بأعمالهم الصالحة. ووصفت أعمال الخير بالصالحات، لأن بها تصلح أحوال العبد، وأمور دينه ودنياه، وحياته الدنيوية والأخروية
("mereka yang beriman")
yaitu dengan hati mereka
("dan beramal shalih")
dengan anggota badan, mereka membuktikan keimanan dengan amalan yang shalih, amal kebaikan dinamakan dengan shalih (perbaikan) karena hal itu memperbaiki keadaan hamba dalam permasalahan agamanya maupun dunianya, serta kehidupan dunia maupun akhirat
﴿وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ﴾
فلم يقل " مطهرة من العيب الفلاني " ليشمل جميع أنواع التطهير، فهن مطهرات الأخلاق، مطهرات الخلق، مطهرات اللسان، مطهرات الأبصار،
("bagi mereka didalamnya isteri isteri yang suci")
tidak dikatakan suci dari aib manusia saja namun mencakup berbagai macam kesucian, yaitu suci akhlaq, suci peciptaan, suci lisan, suci penglihatan
تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان — عبد الرحمن بن ناصر السعدي
-Tafsir Alqur'an- Taysirul kariimirrahman fii tafsiir kalaamil manaan
Syaikh Abdurrahman bin Naashir Assa'diy
Lihat: http://furqan.co/saadi/2/25
Nasehat Muslim :
www.nasehat-muslim.blogpsot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar