Laman

Sabtu, 06 Mei 2017

Munafik Meninggalkan Hal Manfaat (Keimanan) dan Melakukan Hal Bahaya (Kekafiran)

Hasil gambar untuk muslimah.or.id twitter



Nasehat Muslim

﴿وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ﴾
 [البقرة: ١٣] 

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, berimanlah sebagaimana manusia, mereka berkata apakah kami akan beriman sebagaimana orang-orang bodoh," (Surat Al-Baqarah: 13)

أي: إذا قيل للمنافقين آمنوا كما آمن الناس،
 أي: كإيمان الصحابة رضي الله عنهم، وهو الإيمان بالقلب واللسان، قالوا بزعمهم الباطل: أنؤمن كما آمن السفهاء؟

apabila dikatakan kepada orang-orang munafik, berimanlah sebagaimana manusia beriman yaitu sebagaimana iman para shahabat radhiallahu'anhum yang beriman dengan hati dan lisan, mereka (munafik) berkata dengan persangkaan yang bathil; apakah kami beriman sebagaimana iman orang bodoh?

بزعمهم أن سفههم أوجب لهم الإيمان، وترك الأوطان، ومعاداة الكفار

menurut persangkaan mereka (orang munafik) bahwa kebodohan orang beriman karena menerima keimanan (kepada Allah), meninggalkan penyembahan berhala, memusuhi orang-orang kafir

رد الله ذلك عليهم، وأخبر أنهم هم السفهاء
 على الحقيقة، لأن حقيقة السفه جهل الإنسان بمصالح نفسه، وسعيه فيما يضرها،
 وهذه الصفة منطبقة عليهم 

Allah membalikkan hal itu kepada mereka, dan mengabarkan bahwa merekalah (munafik) orang-orang bodoh sebenarnya, karena hakikat kebodohan yaitu tidak mengetahui hal yang bermanfaat bagi diri, dan justru melakukan hal yang membahayakan, dan sifat inilah yang sebenarnya ada pada mereka 


تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان — عبد الرحمن بن ناصر السعدي
-Tafsir Alqur'an- Taysirul kariimirrahman fii tafsiir kalaamil manaan
Syaikh Abdurrahman bin Naashir Assa'diy

Lihat : http://furqan.co/saadi/2/13







Nasehat Muslim : 
www.nasehat-muslim.blogpsot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar