Alhamdulillah washalatu wassalamu'ala rasulillah, amma ba'du
Allah subhanahu wata’ala berfirman,“Tunjukkanlah kami ke Jalan yang lurus yaitu jalan orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan jalan orang yang sesat ”. (Surat Al-fatihah:6-7)
Allah berfirman, “ yaitu jalan orang yang Engkau beri nikmat”. (Surat Al-fatihah:7)
Imam al-hafidz Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan firman Allah subhanahu wa ta’ala “yaitu jalan orang yang Engkau beri nikmat” yang dimaksud adalah sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan barangsiapa mentaati Allah dan rasul (muhammad) maka mereka akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para pecinta kebenaran (ash-shidiqin), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh, mereka itu teman yang sebaik-baiknya, yang demikian itu karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang maha mengetahui.(surat an-nisa’:69-70)
(lihat: tafsir alqur’an al-‘adhim, Imam Ibnu katsir, Kairo)
Imam Asy-syaukani rahimahullah menjelaskan nikmat disini mencakup segala kenikmatan, orang diberi nikmat yaitu yang selamat dari murka Allah dan kesesatan, hal ini mencakup dua hal yaitu nikmat iman dan selamat dari kedua hal tersebut yaitu dimurkai oleh Allah ta’ala dan menjadi sesat. Dan orang yang diberi nikmat tersebut adalah yaitu para nabi, malaikat, shidiqin, syuhada dan orang shalih yang taat beribadah kepada Allah subhanahu wat’ala.
(lihat: fathul qadir, imam syaukani, darulkutub al-arabi, Beirut)
Imam al-baghawi rahimahullah menyebutkan Jalan orang yang Allah beri nikmat adalah mereka yang dikarunia hidayah dan taufik, dan Imam Ikhrimah rahimahullah menjelaskan jalan orang yang Allah beri nikmat yaitu mereka yang diberi keteguhan iman dan istiqamah yaitu mereka dari para nabi.
(lihat: tafsir al-baghawi, imam Muhammad Husain bin mas’ud al-baghawi, dar at-thayibbah, juz 1, Riyadh, Saudi)
Asy-Syaikh Muhammad bin shalih al-utsaimin rahimahullahu ta’ala menjelaskan Allah berfirman : “Jalan orang yang Engkau beri nikmat” (al-fatihah :7) merupakan athaf bayan dari firman Allah : “ Jalan yang lurus” (al-fatihah :6) yaitu yang Allah telah beri nikmat kepada mereka sebagaiman firman Allah : “ Barangsiapa yang mentaati Allah dan rasul maka mereka bersama orang yang Allah telah beri nikmat atas mereka dari para nabi, pada shidiq, para syuhada, dan para shalihin” (an-nisa’:69-70).
(lihat: tafsir alqur’an alkarim, Muhammad bin shalih al-utsaimin, dar ibnu jauzi, jilid I, hal 17)
Asy-syaikh muhammad amin asy-syinqithi rahimahullah menjelaskan bahwa diambil dari ayat ketujuh surat al-fatihah:7 sebagaimana dalam surat an-nisa:69 ini tentang benarnya kepemimpinan abu bakar as-shidiq radhiallahu’anhu, dalam hal ini nabi muhammad shalallhu’alaihi wassalam menyebut bahwa abu bakar radhiallahu’anhu termasuk dalam shidiqin, karena ini menjelaskan dalam orang yang Allah beri nikmat, sehingga dalam hal ini kepemimpinannya adalah haq.
(lihat: tafsir adwaulbayan, syaikh al-amin asy-syinqithi, darulhadist, kairo, hal 59)
Asy-syaikh Musthafa Adawi hafidhahullah menjelaskan orang yang Engkau beri nikmat yaitu mereka yang diberi hidayah untuk istiqomah, taat pada Allah dan rasul-Nya dengan menjalankan apa yang diperintahkan serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah ta’ala.
(lihat, shahih tafsir ibnu katsir, Mustafa bin al-‘adawi, dar ibnu rajab, jilid I, hal 29)
Adapun orang yang telah Allah beri nikmat atas mereka tersebut yaitu mereka yang berada diatas jalan yang lurus, maka mereka menyadari nikmat itu hanya dari Allah, sehingga mereka meyandarkan nikmat itu datang dari Allah dalam petunjuk yang telah Allah berikan pada mereka.
(lihat: tafsir alqur’an alkarim, Muhammad bin shalih al-utsaimin, dar ibnu jauzi, jilid I, hal 19)
Shalallahu'ala nabiyina muhammad wa'ala alihi wassalam
abu utsman
www.nasehat-muslim.blogspot.com