Nasehat Muslim
كم هو جميل بالإنسان أن يتفكر في كلامه قبل أن يتكلم به ، ومن تفكر في كلامه فلن يخرج عن ثلاثة أحوال :
إما أن يتبين له أنَّه خير بيِّن واضح ؛ فليتكلم به ولا حرج.
وإما أن يتبين له أنَّه شرٌّ بيِّن من غيبة أو كذب أو سخرية أو نميمة أو غير ذلك من الشر فليمسك عن الكلام.
أو يكون مشتبهاً عليه ، لا يدري هل هو خير أو شر ، فليمسك أيضا عن الكلام فيه حتى يتبين ؛ لقوله عليه الصلاة والسلام : ((فَمَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ)) ، ولقوله عليه الصلاة والسلام : ((دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَالا يَرِيبُكَ)).
Manusia akan menjadi mulia ketika sebelum berbicara berpikir terlebih dahulu, ada tiga keadaan yang harus dipikirkan sebelum berbicara;
Pertama, jika jelas apa yang akan dikatakan itu kebaikan, maka tidak masalah berbicara.
Kedua, jika jelas apa yang akan dikatakan itu keburukan, misal menggunjing orang, berdusta, sombong, mengadu domba, atau selain dari itu maka hendaklah menahan pembicaran (diam).
Ketiga, jika apa yang akan dikatakan masih syubhat, belum jelas hukumnya, apakah baik atau buruk maka hendaklah diam hingga diketahui hukum dari hal tersebut, hal ini berdasar sabda Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam, barangsiapa yang menjaga diri dari syubhat maka telah menjaga agama dan kehormatan, juga dalam hadist, tinggalkan apa yang meragukanmu menuju kepada apa yang tidak meragukanmu
Lihat Fatawa Syaikh Prof. Dr. Abdurrozaq Al-Abbad Albadr: http://al-badr.net/muqolat/2912
Nasehat Muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar