Laman

Senin, 10 Februari 2014

Seluruh Ayat Alqur'an adalah Obat bagi Penyakit maka Bacalah













Nasehat Muslim

Pertanyaan

س 2 : نلاحظ أن قراءة بعض الآيات تؤثر على المريض ، فهل نقرأ هذه الآيات وإن كانت لم ترد عن النبي صلى الله عليه وسلم ولا عن صحابته ولا عن السلف الصالح أنهم كانوا يقرؤونها على المريض ، أم نكتفي بما ورد صريحا صحيحا ؟

kami mendengar bahwa sebagian ayat alqur'an akan berpengaruh bagi orang yang sakit, apakah boleh kami membaca ayat manapun dalam alqur'an sebagai obat bagi penyakit padahal kami belum menemukan hadist yang menyebutkan ayat itu pernah dibaca Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam, juga para shahabat radhiallahu 'anhum, ataupun para ulama shalih terdahulu? atau kami hanya boleh membaca ayat yang pernah dibaca Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam dan sahabat dalam penyembuhan penyakit?


Jawab


ج  : القرآن الكريم كله هدى وشفاء ، قال الله تعالى : قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وقال سبحانه : وَنُنَـزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ و(من) في هذه الآية لبيان الجنس ، أي : جنس القرآن فيه شفاء ورحمة ، وليست (من) للتبعيض . وبناء على ذلك فإن الاستشفاء مشروع بجميع آيات القرآن ، وهذا لا يمنع أن يكون هناك آيات معينة لها فضل وتأثير خاص كما جاءت بذلك الأحاديث الصحيحة .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء..

Alqur'an alkarim seluruhnya petunjuk dan obat

Allah ta'ala berfirman, " katakanlah, alqur'an bagi orang yang beriman merupakan petunjuk dan obat"  (Surat Fushilat:44)

Allah ta'ala berfirman, "dan kami menurunkan dari ('min') alqur'an yang merupakan obat, dan rahmah bagi orang yang beriman" (Surat Al-'Isra':82)

Kata 'min' (dari) dalam ayat diatas menunjukkan jenis, sehingga alqur'an itu seluruhnya obat dan rahmah, dan 'min' dalam ayat itu bukan menujukkan liltab'idh (sebagian)

Oleh karena itu, dari penjelasan demikian maka seluruh ayat dalam alqur'an adalah obat


rangsiapa yang muntah dengan sengaja hendaklah dia meng-qadha’ dan barangsiapa yang muntah tidak dengan sengaja, maka tidak ada qadha’ baginya.” (HR. Abu Dawud).
Lihat Fatwa Allajnah addaimah lilbukhuts al'ilmiyah wal ifta Arab Saudi: http://alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?languagename=ar&View=Page&PageID=270&PageNo=1&BookID=12








Nasehat Muslim: www.nasehat-muslim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar