Nasehat Muslim
قال شريح القاضي رحمه الله: « إِنِّي لَأُصَابُ بِالْمُصِيبَةِ فَأَحْمَدُ اللهَ عَلَيْهَا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ , أَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ تَكُنْ أَعْظَمَ مِمَّا هِيَ , وَأَحْمَدُهُ إِذْ رَزَقَنِيَ الصَّبْرَ عَلَيْهَا , وَأَحْمَدُهُ إِذْ وَفَّقَنِي لِلِاسْتِرْجَاعِ لِمَا أَرْجُو فِيهِ مِنَ الثَّوَابِ , وَأَحْمَدُهُ إِذْ لَمْ يَجْعَلْهَا فِي دِينِي ». شعب الإيمان للبيهقي (9507).
من وفق عند المصيبة لتحقيق هذه المعاني وحمد الله عليها كانت مصيبته خيرا وبركة عليه، والمؤمن أمره كله خير
Berucap Alhamdulillah dalam Musibah
Syarikh alqaadhiy rahimahullah berkata ketika terjadi musibah pada diriku maka aku mengucap alhamdulillah sebanyak empat kali:
1 - aku memuji Allah karena aku tidak tetimpa musibah yang lebih berat
2 - aku memuji Allah karena aku diberikan kesabaran dalam musibah itu
3 - aku memuji Allah karena aku berharap akan mendapat pahala dari musibah itu
4 - aku memuji Allah karena musibah itu tidak menimpa agamaku
- perkataan ini dalam syu'batul iman oleh Imam Albaihaqi nomor 9507 -
Barangsiapa yang bisa menjadikan musibah sebagaimana perkataan diatas maka musibah itu justru akan menjadi kebaikan dan barakah, dan orang yang beriman seluruh keadaannya adalah baik
Lihat Web:
Prof. Dr. Abdurrozaq Albadr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar