Laman

Rabu, 10 Mei 2017

Munafik dalam Kegelapan Kekufuran, Kemunafikan dan Kemaksiatan

Hasil gambar untuk rumaysho



Nasehat Muslim

﴿مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَّا يُبْصِرُونَ﴾
[البقرة: ١٧] 

Permisalan mereka (munafik) seperti orang yang menyalakan api maka ketika telah menyinari sekelilingnya, Allah hilangkan cahayanya, dan membiarkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat (Surat Al-Baqarah: 17)

أي: مثلهم المطابق لما كانوا عليه كمثل الذي استوقد نارا

Permisalan mereka (munafik) seperti orang yang menyalakan api

كان في ظلمة عظيمة، وحاجة إلى النار شديدة فاستوقدها من غيره

mereka berada dalam kegelapan yang kelam, dan membutuhkan api menyala yang menyinari sekelilingnya

 فلما أضاءت النار ما حوله، ونظر المحل الذي هو فيه

ketika api menyinari sekelilingnya, dan mereka dapat melihat apa yang ada disana

وانتفع بتلك النار

maka bermanfaatlah api itu

 وظن أنه قادر عليها، فبينما هو كذلك، إذ ذهب الله بنوره، فذهب عنه النور، وذهب معه السرور،

mereka menyangka mampu melakukan sesuatu, dan ketika demikian keadaannya, Allah menghilangkan cahaya dan melenyapkannya, maka hilanglah kebahagiaan

وحصل لهم ظلمة القبر، وظلمة الكفر، وظلمة النفاق، وظلم المعاصي على اختلاف أنواعها، وبعد ذلك ظلمة النار
 [وبئس القرار].

dan mereka (munafik) akan mendapatkan kegelapan kubur, kegelapan kufur, kegelapan kemunafikan, kegelapan maksiat dan berbagai kegelapan lainnya, dan setelah itu kegelapan neraka (seburuk-buruk tempat kembali)



تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان — عبد الرحمن بن ناصر السعدي
-Tafsir Alqur'an- Taysirul kariimirrahman fii tafsiir kalaamil manaan
Syaikh Abdurrahman bin Naashir Assa'diy

Lihat : http://furqan.co/saadi/2/17










Nasehat Muslim : 
www.nasehat-muslim.blogpsot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar