Nasehat Muslim
وَعَنْ سَمُرَةَ
بْنِ جُنْدُبٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «أَحَبُّ الْكَلَامِ إلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ، لَا
يَضُرُّك بِأَيِّهِنَّ بَدَأْت: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا
إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ» أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
1446. Dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu Anhu berkata,
"Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Ucapan yang paling
disukai Allah ada empat, tidak mengapa dari manapun kamu mulai: Subhaanallah,
Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu akbar." (HR. Muslim)
[Shahih: Muslim
2137]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل
السلام]
Tafsir Hadits
Allah Ta'ala menyukai empat kalimat tersebut karena semuanya
mengandung penyucian Allah, penetapan pujian, ke-Esa-an dan
ke-Mahabesaran-Nya.
Sabda beliau, "tidak mengapa dari manapun kamu mulai"
menunjukkan bahwa tidak mengapa kalimat-kalimat tersebut dibaca dengan tidak
tertib (tidak berurutan), hanya saja menyucikan Allah lebih didahulukan, karena
takhliyah lebih didahulukan dari pada tahliyah. Takhliyah artinya
menyucikan-Nya dari berbagai perkara-perkara yang buruk, dan tahliyah
artinya penetapan segala pujian bagi-Nya, ke-Mahaesaan-Nya, dan
ke-Mahabesaran-Nya, yakni menyandangkan kepada Allah sifat-sifat yang sempurna.
Akan tetapi, karena Dzat Allah memang bersih dari berbagai sifat buruk, maka
tidak mengapa mendahulukan tahliyah daripada takhliyah.
Hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan kalimat-kalimat
tersebut dengan keutamaan yang sangat luas dan tanpa batas dan tidak cukup untuk
diimlakkan. Dengan ada kalimat al-baaqiyatush shaalihaat merupakan kalimat yang
paling dicintai Allah Ta'ala sudah cukup menunjukkan keutamaan kalimat
tersebut.
Subulussalam, Syarh Bulughul Maram
nasehat-muslim blogpsot co id