Nasehat Muslim
وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «مَنْ قَالَ:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ
مَرَّةٍ حُطَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ»
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1443. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata,
"Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa membaca
Subhaanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya)
sebanyak seratus kali niscaya akan dihapus kesalahan-kesalahannya meskipun
sebanyak buih di lautan." (Muttafaq Alaih)
[shahih, Al-Bukhari (6042) dan Muslim
(597)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل
السلام]
Tafsir Hadits
Makna kalimat subhaanallaah adalah pensucian Allah dari
segala sifat kurang yang tidak layak untuk-Nya. Konsekuensi ucapan tersebut
adalah meyakini bahwa Allah tidak layak memiliki sekutu, teman, anak dan sebuah
bentuk kehinaan. Kata 'tasbih' diistilahkan untuk semua lafazh dzikir dan juga
diistilahkan untuk shalat sunnah, di antaranya shalat tasbih yang hanya
dikhususkan untuk bertasbih.
Hadits di atas menunjukkan bahwa dzikir dapat menghapuskan
dosa-dosa dan menurut zhahir hadits: termasuk juga dosa-dosa besar. Akan
tetapi,- para ulama mengaitkan penghapusan dosa-dosa tersebut dengan dosa kecil,
mereka berkata, "Dosa besar tidak akan terhapus, kecuali dengan cara
bertaubat."
Muncul satu soal yang berkaitan tentang masalah ini. Yaitu
hadits ini merupakan dalil bahwa tasbih lebih utama daripada tahlil. Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda tentang tahlil, "Barangsiapa yang
mengucapkannya saratus kali dalam satu hari maka akan dihapuskan seratus
kesalahan yang pernah ia lakukan, " sebagaimana yang telah kami kemukakan di
atas. Dan pada hadits ini tercantum bahwa beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, "...dan dihapuskan semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di
lautan."
Adapun hadits yang menunjukkan bahwa tahlil lebih utama
daripada tasbih adalah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, An-Nasa'i,
dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban dari Jabir Radhiyallahu Anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
«أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ
وَأَفْضَلُ مَا قُلْت أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إلَهَ إلَّا
اللَّهُ»
"Sebaik-baik dzikir adalah ucapan 'laa ilaaha ilallaah'
dan sebaik-baik yang aku ucap kan dan yang diucapkan oleh para Nabi sebelumku
adalah laa ilaaha ilallaah."
Ini merupakan kalimat yang menunjukkan kemurnian tauhid dan
makna tasbih sudah termasuk dalam kalimat tauhid tersebut. Yakni penyucian Allah
dari segala sesuatu yang tidak layak bagi-Nya dan itu semua juga termasuk dalam
ucapan, laa ilaaha ilallaah wahdahu laa syarikalahu lahul mulk... hingga
akhir ucapan. Kalimat ini memiliki banyak faedah.
Argumentasi ini dijawab bahwa mengucapkan tahlil, di samping
akan mendapatkan pahala dan menghapuskan dosa, juga mendapat tiga hal: akan
mengangkat derajat, dituliskan kebaikan dan akan mendapatkan pahala seperti
memerdekakan seorang hamba. Kemerdekaan ini mencakup merdeka dengan terhapusnya
seluruh dosa, sebab barangsiapa yang memerdekakan seorang hamba, maka setiap
anggota badan hamba yang dimerdekakan akan menyelamatkan setiap anggota badan
orang yang memerdekakannya dari siksa api neraka, sebagaimana yang telah kita
bahas sebelumnya.
Secara tekstual, semua hadits-hadits tersebut menunjukkan
keutamaan setiap orang yang berdzikir. 'Iyadh menyebutkan dari sebagian ulama
bahwa keutamaan yang ada pada amal shalih dan dzikir hanyalah untuk orang-orang
shalih dan orang-orang yang bersih dari perbuatan-perbuatan dosa-dosa besar.
Bukan untuk orang yang senantiasa bergelimang dengan syahwatnya, melanggar
aturan dan kesucian agama Allah, karena mereka tidak berhak mendapatkan
keutamaan seperti keutamaan yang didapatkan oleh orang-orang yang shalih yang
bersih dari dosa-dosa besar. Pernyataan ini dikuatkan oleh firman Allah
Ta'ala,
{أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ
أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka
bahwa kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh?..." (QS. Al-Jaatsiyah: 21)
Subulussalam, Syarh Bulughul Maram
nasehat-muslim blogpsot co id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar