Laman

Senin, 23 Desember 2013

Larangan Nabi Hukumnya Haram atau Makruh?

 
















Nasehat Muslim

Pertanyaan 

جاء في بعض الأحاديث أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - نهى عن عمل كذا من الأعمال، فهل النهي هو التحريم، أو أن النهي يعني الكراهية؟

Dalam sebagian hadist Rasulullah Muhammad shallalllahu'alaihi wassalam melarang suatu amalan, apakah larangan demikian berarti hukumnya haram, ataukah larangan demikian hukumnya makruh?

Jawab

هذا هو الأصل ، الأصل أن النهي للتحريم ، يقول النبي - صلى الله عليه وسلم - في الحديث الصحيح : (ما نهيتكم عنه فاجتنبوه وما أمرتكم به فأتوه منه ما استطعتم). هكذا قال صلى الله عليه وسلم : (إنما هلك من كان قبلكم لكثرة مسائلهم ، واختلافهم على أنبيائهم ، فما نهيتكم عنه فاجتنبوه ، وما أمرتكم به فأتوه منه ما استطعتم). 

Kaidah dasar dalam agama Islam bahwa larangan Nabi hukumnya haram, Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam bersabda, 'apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan dengan hal itu maka lakukanlah semampu kalian'

Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam bersabda, 'sesungguhnya binasanya orang sebelum kalian karena banyaknya mereka bertanya (hal yang tidak manfaat) dan perselisihan mereka atas Nabi mereka, maka apa yang kami larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku larang bagi kalian maka lakukanlah semampu kalian

فالأصل في النهي هو التحريم ، هذا هو الأصل ، ولا ينقل عن التحريم من الكراهة إلا بدليل يدل على ذلك ، فإذا نهى عن شيء ثم فعله دل على أن النهي للكراهة ، مثلما نهى عن الشرب قائماً ثم شرب قائماً في بعض الأحيان دل على أنه ليس نهي للتحريم ، وأنه يجوز الشرب قائماً وقاعداً ، ولكنه إذا شرب قاعداً يكون أفضل وأحسن. ومثلما أمر بالقيام للجنازة ، قال: (إذا رأيتم الجنازة فقوموا). ثم جلس في بعض الأحيان دل على أن الأمر ليس للوجوب في هذه الحال، فالقاعدة أنه متى نهى عن شيء ثم فعله دل على أن النهى ليس للتحريم بل للكراهة وترك الأولى، وإذا أمر بشيء ثم تركه دل على أنه ليس للوجوب ، وإلا فالقاعدة أن الأوامر في الوجوب والنهي في التحريم ، هذا هو القاعدة.

Dalam kaidah dasar agama larangan Nabi hukumnya haram, ini kaidah dasarnya, dan tidak berpindah hukumnya dari haram menjadi makruh kecuali ada dalil, maka apabila dalil melarang sesuatu kemudian ada dalil lain yang menjadikan makruh maka berubah hukumnya

Misal Nabi melarang minum sambil berdiri namun dalam keadaan lain Nabi shallallahu'alaihi wassalam pernah minum sambil berdiri, maka hal ini menunjukkan minum sambil berdiri tidak haram sehingga boleh minum sambil berdiri atau duduk, akan tetapi minum dengan duduk lebih utama dan lebih baik

Misal yang lain Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wassalam bersabda, jika kalian melihat jenazah maka berdirilah, namun dalam keadaaan yang lain Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam duduk tatkala melihat jenazah, maka perintah dalam hal ini tidak berhukum wajib

Maka kaidah dalam hal ini jika Nabi shallallahu'alaihi wassalam melarang sesuatu kemudian ada dalil yang lain beliau melakukan apa yang dilarang tersebut maka hal ini berarti hukumnya tidak haram tapi makruh dan meninggalkannya lebih utama

Dan apabila Nabi shallallahu'alaihi wassalam memerintahkan sesuatu kemudian dalam keadaan lain beliau tidak menjalankan hal tersebut maka hal ini tidaklah wajib

Lihat
Fatawa 
Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi:
Nasehat Muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar