Laman

Rabu, 28 Juli 2010

Apa kita akan dihukum karena Lisan

Sekali lagi tentang lisan, betapa banyak manusia tidak bisa menjaga lisan, padahal jika lisan ini untuk berkata yang terlarang maka akan menjadi dosa, dan jika digunakan untuk kebaikan maka akan mendapatkan pahala.

Rasulullah shalallhu'alahi wassalam memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk).

Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?,

Beliau shallahu'alaihi wassalam bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

Maka pergunakan lisan untuk kebaikan.

Pokok dari segala perkara

Pokok perkara adalah Islam, maka beruntunglah bagi yang telah ber-islam, tiangnya adalah shalat, maka jangan pernah menyia-nyiakan shalat, bagi laki-laki maka berjamaahlah lima waktu dimasjid, dan bagi wanita yang shalatnya yang afdhal adalah dirumahnya, walau tidak ada larangan untuk kemasjid. Puncaknya adalah jihad, jihad yaitu meninggikan kalimat Allah, bukan seperti banyak orang yang salah memahami jihad, seperti pemahaman salah jihad adalah membunuh sembarangan, terorisme untuk membuat kekacauan dan cara salah lainnya yang banyak tersebar, padahal yang benar jihad adalah tiap usaha untuk meninggikan kalimat Allah itu tinggi dari pada yang lainnya, meninggikan kalimat lailahailallah, sehingga banyak cara untuk berjihad, bisa dengan belajar agama dan didakwahkan sehingga islam tersebar, bisa dengan menginfakkan harta untuk tersebarnya islam dengan mencetak buku-buku, membangun sekolah islam, universitas islam , pesantren islam dan berbagai cara lainnya untuk meninggikan Islam.

Beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

Maka bersegeralah pada kebaikan.

Pintu-pintu Surga

Bahwa puasa merupakan benteng seseorang dari api neraka, maka perbanyaklah berpuasa sunnah, puasa hari senin, atau hari kamis, atau puasa daud yaitu sehari puasa sehari tidak, sedang untuk puasa ramadhan adalah jelas kewajibannya bagi tiap muslim.

Dan shadaqah jadikan hal yang rutin harinya, karena amalan yang baik yang terus berkesinambungan, disamping shadaqah tidak mengurangi harta, shadaqah juga akan menghapus kesalahan.

Dan salah satu pintu surga yaitu melaksanakan shalat sunnah pada malam hari (qiyamullail), boleh dua rakaat, dan ditutup dengan witir yaitu shalat dengan bilangan ganjil, boleh satu rakaat atau tiga rakaat dan kelipatan ganjil seterusnya, yang terpenting lakukan rutin tiap malamnya, walau sedikit tapi berkesinambungan dilakukan, namun yang sesuai sunnah nabi shallahu'alaihi wassalam adalah sebelas rakaat yaitu dengan delapan rakaat, dua rakaat salam, dua rakaat salam, dan yang terakhir ditutup dengan tiga rakaat, bisa dilakukan setelah isya sebelum tidur atau setelah tidur, dan yang lebih utama pada sepertiga malam akhir.

(Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu surga ?

Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

Telah jelas pintu surga, maka bagi yang ingin beruntung, jangan pernah tertinggal untuk melaksanakannya, berlomba dalam kebaikan.

Perkara yang memasukkan surga

Banyak manusia mencari jalan kesurga, namun banyak disana yang telah salah dalam hal ini karena tidak melalui jalan yang telah dituntunkan Alqur'an dan Rasulullah shallahu'alaihi wassalam.

Nabi Muhammad shallahu'alaihi wassalam telah menjelaskan jalan kesurga yang sangat mudah bagi yang dimudahkan Allah yaitu dengan beribadah hanya kepada-Nya menjauhi kesyirikan.

Juga menegakkan shalat, dengan menjalankan shalat lima kali sehari dengan sebik-baiknya sesuai dengan tuntunan, melaksanakan zakat fitrah maupun mal, dan melaksanakn puasa pada bulan ramadhan sebulan penuh, dan mengerjakan haji bagi yang telah mampu.

Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata :

Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surga dan menjauhkan saya dari neraka,

beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala,

Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

Nah inilah jalan yang mudah menuju kesurganya, sudahkah kita melaksanakan dengan benar dan baik.

Selasa, 20 Juli 2010

Membuka weblink

Karena ada beberapa beberapa agenda di luar (negeri), barangkali mungkin ada saat up-date blog ini tidak secara rutin, maka harap dimaklumi. dan mungkin bisa buka website pada weblink bahasa inngris-arab-indonesia dibagian kanan bawah dari blog ini.

Mari kita senantiasa bersyukur pada-Nya atas nikmat yang tidak akan pernah kita mampu untuk menghitungnya.dan jangan pernah lupa berdoa sebagaimana wasiat Rasulullah shallahu'alaihi wassalam, dengan doa yaitu

Ya Allah, tolonglah aku agar selalu mengingat-Mu,
bersyukur pada-Mu, dan beribadah dengan baik hanya untuk-Mu.”

(HR.Abu Daud dan An-Nasai)

Jangan Marah

Bagaimana ketika kita melihat orang marah, lihat wajahnya, lihat perilakunya, semua tingkah polahnya seolah tidak terkontrol lagi, bahkan barang-barang bisa melayang dilemparkan, benda-benda dihancurkan, bahkan orang lain pun bisa kena getahnya, dan yang dahsyat bisa terjadi pembunuhan, sungguh mengerikan.

Sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah.

(Riwayat Bukhori )

Kemarahan itu dari syetan, maka dalam nasehat nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam lainnya, jika marah maka segera berlindung kepada Allah dari setan, baca ta'awudz.

Maka jangan marah, jangan marah.

Senin, 19 Juli 2010

Memuliakan Tetangga

Bagaimana rasanya jika kita mempunyai tetangga yang baik, ramah dan menyenangkan, tentu kita akan menjadi bahagia, lalu bagaimana jika kita mempunyai tetangga yang tidak baik, jahat, sering membuat gaduh dan menjengkelkan, maka hati kita akan menjadi tidak nyaman.

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasssalam bersabda

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia memuliakan tetangga

[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]

Jika tiap keluarga yang saling bertetangga mengamalkan petunjuk nubuwah ini, maka insyaAllah akan tercipta lingkungan yang saling menghargai dan tercipta suasana yang kondusif.

Maka muliakan tetangga, raih pahalanya.

Memuliakan Tamu

Sungguh islam telah sempurna, sampai anjuran memuliakan tamu pun telah diatur didalamnya.

Bagaimana rasanya ketika kita disambut dan dimuliakan ketika bertamu. maka tentu akan senang dan bahagia, lalu bagaimana jika disambut dengan muka masam, tidak bersahabat dan dengan kata ketus dari tuan rumah, tentu akan tidak mengenakkan.


Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,
hendaklah ia memuliakan tamunya

[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]

Maka raih pahala dengan memuliakan tetangga.

Berkata Baik atau Diam

Lisan, ada istilah bagai pedang bermata dua, digunakan berkata baik, akan mendapat pahala, jika sebaliknya, untuk berkata keburukan, akan menjadi dosa, bahkan bisa keluar dari islam akibat lisan, yaitu jika digunakan untuk berkata kufur.

Nabi Muhammada shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,
maka hendaklah ia berkata baik atau diam

[Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]

Maka jagalah lisan, gunakan untuk meraih pahalanya, untuk mengajak pada kebaikan, mengingatkan dari kemunkarann dan sebagainya.

Jauhkan lisan dari dosa, berkata dusta, menjelekkan orang, menghina orang, dan perkataan tidak baik lainnya.

Sabtu, 17 Juli 2010

Seperti Mencintai Diri Sendiri

Mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri?seolah ini sulit dan terasa aneh. tidak ini tidaklah sulit, inilah adalah mudah bagi yang beriman dan mencintai kebaikan, mudah bagi orang yang baik.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Tidak beriman seseorang di antara kamu
sehingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim)
seperti ia mencintai dirinya sendiri”.
[Bukhari no. 13, Muslim no. 45]

Raih keutamaan dengan mencintai sesama muslim seperti mencintai diri sendiri.

Menjalankan perintah, sesuai kemampuan

Ajaran agama Islam, itu mudah, tatkala kita dilarang terhadap sesuatu, maka tidak ada satu manusia pun yang tidak mampu meninggalkannya, semua pasti akan mampu meninggalkan larangan tersebut dan terhadap apa yang diperintahkan pun, kita diperintahkan menjalankan sesuai kemampuan

ما نهيتكم عنه فاجتنبوه

وما أمرتكم به فأتوا منه مااستطعتم

فإنما أهلك الذين من قبلكم كثرة مسائلم واختلافهم على أنبيائهم

Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam bersabda :

“Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi

dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu.

Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)”

[Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337]

Begitu mudahnya syariat Islam.

Adapun terhadap ajaran rasulullah muhammad shalalallahu'alaihi wassalam maka kita ikuti, patuhi dan jalankan, karena kehancuran umat sebelumnya adalah dikarenakan menyalahi ajaran para nabi.


Agama adalah Nasehat

Agama itu nasehat.

Nasehat bagi Allah, maksudnya semata-mata beriman kepadanya dengan tidak mempersekutkannya dengan suatu apapun, menjauhi dan tidak berbuat dosa terbesar paling besar yang mengekalkan manusia dineraka yaitu kesyirikan.

Nasehat bagi kitab-Nya dengan mengimani firman Allah serta menjalankannya.

Nasehat bagi rasul dengan mengimani rasul utusan Allah serta mengikuti sunnahnya.

Nasehat bagi pemimpin umat yaitu dengan membantunya dalam kebaikan.

Nasehat bagi kaum muslim dengan nasehat menasehati pada kebaikan, menunjukkan pada kebenaran dan menjauhkan dari kemunkaran.

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال

” الدين النصيحة قلنا لمن ؟

قال : لله ولرسوله وللأئمة المسلمين و عامتهم

“Sesungguhnya Nabi shalallahu'alaihi wassalam telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?

Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim”

[Muslim no. 55]

Agama adalah nasehat.

Menjaga Hati

Jagalah hati kita dari dosa-dosa, dari kemunafikan, kemusyrikan, dan dari berbagai kemaksiatan lainnya.

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda

Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging,jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya.

Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati”.

[Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]

karena urgensinya menjaga hati, maka jagalah hati dari noda-noda dosa.

Halal, Haram, Syubhat

Menjadi muslim adalah mudah, karena semua telah diatur, sehingga hidup menjadi teratur, yang halal diperbolehkan telah jelas,yang haram pun jelas dan semua pasti bisa menghindarinya.

Dan jika ada perkara syubhat yaitu masih samar atau ragu hukumnya, maka disyariatkan menjauhinya, sampai benar-benar mendapat penjelasan hal trsebut halal atau haram, sehingga terjagalah agama dan kehormatan.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya yang Halal itu jelasdan yang haram itu jelas,

dan diantara keduanya ada perkara yang samar-samar,kebanyakan manusia tidak mengetahuinya,

maka barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya,

dan barangsiapa terjerumus dalam wilayah samar-samar maka ia telah terjerumus kedalam wilayah yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang maka hampir-hampir dia terjerumus kedalamnya.

Ingatlah setiap raja memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Alloh apa-apa yang diharamkan-Nya.

[Bukhari no. 52, Muslim no. 1599]

Maka jauhi yang haram, manfaatkan yang halal untuk ketaatan, dan hindarkan yang samar, ragu, syubhat sampai telah mendapatkan kejelasan hukumnya, dengan bertanya pada yang lebih mengethaui ataupun berbagai sarana belajar agama lainnya.

Jumat, 16 Juli 2010

Dortmund, Jerman ..

Allah berfirman :
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
[Ali Imran:85]

Dalam seminar umum di dortmund, jerman beberapa waktu yang lalu yang diisi seorang ulama timur tengah yaitu syaikh abu ishaq al-heweny pengasuh website www.al-heweny.com, tiba-tiba terdengar adanya lelaki yang ingin masuk islam, maka menjadi ramailah auditorium yang penuh tersebut, dan muncullah ia, seorang laki-laki, berpostur tinggi, dengan tubuh bak seorang tentara perang, gagah berani, maju kedepan panggung.

Lelaki tersebut ingin masuk islam, ingin memeluk islam, ingin menjadi seorang muslim.

Maka lelaki tersebut pun duduk dihadapan syaikh, didepan lautan manusia, maka setelah pembawa acara memberikan tempat duduknya, ia pun menghadap syaikh dan syaikh pun menghadapnya, maka mulailah syaikh membaca syahadat, dengan terbata namun tenang dan pasti, lelaki tersebut menirukan syaikh membaca syahadat, dari awal sampai akhirnya, dengan sangat baik, akhirnya selesailah, dan syaikh pun mencium kening pemuda itu, sebagai tanda sayang, senang, bahagia.

Setelah itu pula syaikh pun mengambil tisu, dan mengusap wajahnya, karena air mata bahagia telah meluncur, dan menggemalah auditorium dengan gema suara takbir, pelukan demi pelukan kehangatan bagi pemuda itu dari sebagian panitia acara, karena terharu dan bahagia, karena mereka mempunyai saudara baru.

Selamat datang saudaraku, selamat kedalam islam, selamat datang pada kebahagiaan, selamat datang pada kebaikan dunia dan kebaikan yang abadi diakhirat, selamat datang perindu surga.

Allah berfirman :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam"
[Ali Imran:19]

Bagi yang telah memeluk islam, mari kita lebih bersemangat lagi dalam menjalankan agama ini,
karena tidak ada yang perlu kita takutkan, karena kita mempunyai Allah tempat meminta, karena yang kita takuti hanyalah Allah semata.

Kamis, 15 Juli 2010

Ittiba'

Tiap muslim dalam menjalankan ibadah pada Allah maka diperintahkan sesuai dengan sebagaimana yang dituntunkan dan dikerjakan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam tanpa menambah-nambah dan menguranginya.

Dan syarat ibadah seorang muslim diterima oleh Allah salah satunya adalah sesuai dengan apa yang telah dituntunkan dan diajarkan oleh Rasulullah shallahu'alaihi wassalam, hal inilah yang dinamakan ittiba atau mengikuti Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam.

Adapun syarat ibadah diterima Allah ada dua yaitu ikhlas dan Ittiba.

Ikhlas yaitu dengan meniatkan ibadah murni karena Allah dan Ittiba yaitu dengan menjalankan ibadah sesuai tuntunan rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda:
“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini
yang bukan dari kami,
maka dia tertolak”.


Dalam riwayat Muslim :
“Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami,
maka dia tertolak”


[HR.Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]

Oleh karena itu maka tiap muslim dalam menjalankan ibadah pada Allah sesuai dengan sebagaimana yang dituntunkan dan dikerjakan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam tanpa menambah-nambah dan menguranginya.

Empat Ketetapan

Bahwa tentang apa yang terjadi ketika kita dirahim telah dijelaskan Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam, dengan wahyu dari Allah, dan ini membuktikan tentang benarnya Raulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam, dan manusia itu telah dituliskan baginya rizkinya, amalnya, ajalnya, celaka dan bahagianya.

Dan tiap manusia tidak tahu ia akan masuk neraka ataupun surga, maka sepantasnya bagi tiap muslim untuk selalu memohon kepada Allah agar dimasukkan dalam surga dan
dilindungi dari neraka, dan senantiasa takut dan berharap hanya pada Allah.

Rasulullah Muhammad 'alaihi wassalam bersabda,
“Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya
dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah,
kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga
lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga,
kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya

lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata :
Rizki,
Ajal,
Amal
dan Celaka atau bahagianya.

maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya,

ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka.

Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

[Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]

Para ulama yang telah mempelajari agama ini dengan ilmu yang sangat mendalam, dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka dan mendakwahkannya kepada umat, mereka masih saja senantiasa terus menangis takut dan harap pada Allah, karena mereka tidak tahu nanti akan disurga atau dineraka kekal abadi, lalu bagaimanakah dengan kita, maka mari saatnya bagi kita untuk terus mempelajari agama, mengamalkan dan mendakwahkan semampu kita, dan bersabar dalam hal itu.


Islam didirikan atas lima perkara

Seorang muslim adalah yang bersyahadat atau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan ia mendirikan shalat lima waktu yang merupakan amalan yang akan pertama dihisab dihari kiamat, mengeluarkan zakat wajib baik zakat mal maupun zakat fitrah, berpuasa ramadhan, dan haji tatkala ia telah diberik kemampuan Allah.

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda:
“Islam didirikan diatas
lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat,
mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji ke baitullah
dan berpuasa pada bulan ramadhan”.

[Bukhari no.8, Muslim no.16]

Demikianlah rukun islam bagi tiap muslim.

Islam, Iman dan Ihsan


Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu ‘anhu, dia berkata: ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari,

tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya.

Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah,

selanjutnya ia berkata,” Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam

” Rasulullah menjawab,
”Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh
dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh,
engkau mendirikan sholat,
mengeluarkan zakat,
berpuasa pada bulan Romadhon
dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.

” Orang itu berkata,”Engkau benar,” kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya,

Orang itu berkata lagi,” Beritahukan kepadaku tentang Iman”

Rasulullah menjawab,
”Engkau beriman kepada Alloh,
kepada para Malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya,
kepada utusan-utusan Nya,
kepada hari Kiamat
dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk”

Orang tadi berkata,” Engkau benar”

Orang itu berkata lagi,” Beritahukan kepadaku tentang Ihsan” ,

Rasulullah menjawab,
”Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya,
jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”

Orang itu berkata lagi,”Beritahukan kepadaku tentang kiamat”

Rasulullah menjawab,” Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.” selanjutnya orang itu berkata lagi,”

beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”

Rasulullah menjawab,”
Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan puterinya,
jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan.”

Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama
kemudian Rasulullah berkata kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?”

Saya menjawab,” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahui”

Rasulullah berkata,
” Ia adalah Jibril,
dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu”

[Muslim no. 8]


Tiap amal tergantung niatnya

Tiap amal itu tergantung pada niatnya, dan niat ibadah akan diterima yaitu yang niatnya untuk Allah semata, bukan untuk selainnya, seperti niat kita akan sholat, puasa, sedekah, haji dan lainnya dari ibadah, maka yang akan diterima Allah yang hanya diniatkan untuk Allah semata bukan diniatkan untuk pujian orang, agar dapat uang, jabatan, harta, popularitas, kesuksesan dan sebagainya.

Sehingga amal yang diterima Allah adalah yang ikhlas niat ibadah murni hanya untuk Allah semata.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Maka karena ibadah itu hanya akan diterima jika niat untuk Allah semata, maka jangan sampai kita salah dalam berniat, niatkan ibadah murni hanya untuk Allah semata, dalam seluruh ibadah niatkan untuk Allah semata.

Agar merasakan manisnya iman

Karena kebahagiaan itu dari Allah.

Disaat banyak manusia bingung dimana kebahagiaan & manisnya iman itu, maka seorang yang mencintai Allah dan rasul-Nya dengan menjalankan Al-qur'an dan sunnah-sunnah nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam, tahu dimana kenikmatan iman itu yaitu dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya, sehingga tetap tegar, tersenyum, tenang menjalani kehidupan, menjalani ajaran islam, disaat manusia kalut dengan dunia, depresi, stress dan tidak tahu arah.

Juga mereka yang merasakan nikmatnya iman itu, adalah mereka yang mencintai orang lain bukan karena harta, tahta atau dunia, tetapi ia mencintai orang lain hanya karena Allah, karena orang yang ia cintai itu taat pada Allah dan rasul-Nya.

Dan merasakan nikmatnya iman itu senantiasa takut kembali pada kekafiran, sebagaimana tidak suka dimasukkan dalam api, sehingga mereka berdoa pada Allah agar dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke surga, dan juga berusaha terus belajar ajaran agama islam dan menjalankannya hingga akhir hidupnya, sehingga mengetahui dan senantiasa ingat akan sumber-sumber kekafiran, kesyirikan, kemunafikan yang menyebabkan seorang nantinya dimasukkan ke api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ada tiga perkara, barangsiapa yang pada dirinya terdapat ketiganya
niscaya akan merasakan manisnya iman;
[1] Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya,
[2] dia mencintai orang lain tidak lain disebabkan cinta karena Allah,
[3] dan dia tidak suka kembali kepada kekafiran sebagaimana dia tidak suka untuk dilemparkan ke dalam kobaran api.

(HR. Bukhari [15,20,5581,6428] dan Muslim [60,61] dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu).

Semoga Allah menjadikan kami dan tiap muslim yang membaca tulisan ini diberikan nikmatnya iman dalam kehidupan ini.

Rabu, 14 Juli 2010

Menakjubkan Mukmin

Kehidupan tentu silih berganti, jika tidak sedih maka bahagia, begitu seterusnya.

Dan seorang mukmin adalah menakjubkan, jika ia sedih dan sejenisnya maka ia bahagia dan bersabar, karena kesabaran pahala tiada batas, dan ia percaya kesedihan, sakit, kegundahannya dan yang sejenisnya akan menghapus dosanya seperti tersebut dalam hadist.

Dan jika ia senang, bahagia maka ia bersyukur, mengetahui kebahagiaanya dari Allah, dan memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah itu untuk lebih giat beribadah pada-Nya.

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin.
Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal seperti ini kecuali hanya pada orang mukmin.
Jika dia mendapatkan kesenangan lantas dia bersyukur, maka hal itu baik baginya.
Dan jika dia ditimpa kesulitan lantas dia bersabar, maka hal itu baik baginya."
(Riwayat Muslim, no. 2999)

Nah, maka raihlah pahala dengan bersabar yang pahala tiada batas, dan bersyukur dengan menggunakan nikmat Allah untuk beribadah pada-Nya bukan untuk dosa-dosa yang jelas akan menghancurkannya didunia dan akhirat, karena musibah pada manusia akibat dosanya sendiri.

Nasihat Perpisahan

Diriwayatkan dari
al-‘Irbâdh bin Sâriyah radhiallahu'anhu
bahwa ia berkata,
“Suatu hari Rasulullâh Salallahu 'Alaihi Wassalam pernah shalat bersama kami,
kemudian beliau menghadap kepada kami,
lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa,
yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut,
maka seseorang berkata,
‘Wahai Rasulullâh!
Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah,
maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’

Maka Rasulullâh Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,

"Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah,

tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah.

Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak,

maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafâ Râsyidîn yang mendapat petunjuk.

Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian.

Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama),

karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah itu adalah sesat."

(HR.Ahmad dalam Musnadnya 7/126-127, Imam Abu Dâwud no. 4607 dan ini lafazhnya)



Selasa, 13 Juli 2010

7 golongan yang dinaungi Allah di Hari Kiamat

Beruntunglah seorang yang memimpin dan ia adil dalam memimpin, beruntunglah seorang pemuda yang sudah taat dimasa mudanya dalam beribadah pada Allah.

Beruntunglah seorang lelaki yang hatinya senantiasa merindukan beribadah di masjid Allah dan memakmurkannya, beruntunglah dua orang yang saling mencintai karena Allah, saling mencintai bertemu karena Allah dan berpisah juga karena-Nya, bukan karena dunia, uang, harta, kepentingan, jabatan dan lainnya dari perkara dunia.

Beruntunglah seorang yang diajak berzina oleh wanita berkedudukan dan cantik tapi ia menolak dan berkata aku takut pada-Nya, beruntunglah seorang yang senantiasa bersedekah hanya untuk Allah dan ia bersedekah secara sembunyi-saembunyi agar tidak riya.

Beruntunglah seorang yang mengingat Allah sendirian lalu meneteslah air matanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya;
[1] seorang pemimpin yang adil,
[2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala,
[3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid,
[4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya,
[5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’,
[6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan
[7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis)
.”
(HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).

Raihlah, keutamaan dengan menjadi bagian golongan mereka, dengan beramal sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadist.

Mencintai, Menyayangi dan Lemah lembut

Menyayangi, berlemah lembut dan mencintai sesama muslim serta mampu merasakan apa yg diderita muslim lain sebagaimana kita adalah tubuh satu, adalah sifat muslim.

Nabi Muhammad shallahu'alaihi wassalam bersabda :

Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal
saling mencintai,

saling menyayangi
dan saling berlemah lembut
di antara mereka adalah seperti satu tubuh.

Apabila salah satu anggota badan sakit,
maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur.

(HR. Muslim: 4658)

Maka raih pahala nya serta rasakan nikmatnya hidup dengan mencintai, menyayangi, dan berlembut pada sesama muslim.

Bulan Sya'ban

Ternyata ada amalan mulia dibulan sya'ban, sebagaimana dalam hadist berikut yaitu amalan manusia akan diangkat pada bulan ini.


Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak pernah berpuasa dalam sebulan sebagaimana Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada bulan Sya’bân.

Lalu ada yang berkata, ‘Aku tidak pernah melihat anda berpuasa sebagaimana anda berpuasa pada bulan Sya’bân.’

Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, ‘Banyak orang melalaikannya antara Rajab dan Ramadhân.

Padahal pada bulan itu, amalan-amalan makhluk diangkat kehadirat Rabb, maka saya ingin amalan saya diangkat saat saya sedang puasa.
"

(HR Ahmad, 5/201 dan Nasâ’i, 4/102)

Maka raih pahala denganbayak puasa dibulan sya'ban, bisa dengan puasa senin, kamis, ataupun dawud dan puasa sunnah lainnya.

Senin, 12 Juli 2010

Terkabul doa

Bagi yang memimpin dan berbuat adil maka akan mendapatkan kenikmatan terkabul doa. Bagi yang berpuasa ramadhan, senin, kamis, dawud (sehari puasa sehari tidak) dan puasa sunnah lain ada waktu terkabul doa saat berbuka, dan juga bagi orang yg terdzalimi, maka jangan lah kita mendzalimi orang lain, karena doa mereka akan dikabulkan Allah.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak :
(1) Pemimpin yang adil,
(2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka,
(3) Do’a orang yang terdzolimi
.”
(HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih).

Maka raih pahala dan mendapatkan terkabulnya doa.

Pertanyaan di hari kiamat

Tiap kita seharusnya menggunakan waktu, umur dan tubuh kita detik demi detik untuk hal manfaat dunia terlebih akhirat.

Kita juga harus belajar agama islam dengan lebih tekun dan mengamalkannya lebih baik,
dan kita juga harus hati-hati dalam mencari uang jangan sampai yang haram dan menggunakannya juga bukan untuk foya-foya dan apalagi untuk dosa.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»

Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban)

tentang umurnya kemana dihabiskannya,

tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya,

tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya,

serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya


(HR at-Tirmidzi (no. 2417), ad-Daarimi (no. 537), dan Abu Ya’la (no. 7434), dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam “as-Shahiihah” (no. 946) karena banyak jalurnya yang saling menguatkan)

Kita tentu tidak ingin merugi dunia terlebih akhirat, maka ingatlah akan pertanyaan yang akan diajukan pada kita dihari kiamat sebagaimana tersebut dalam hadist diatas.

Lihatlah yang dibawah

Disana masih banyak orang yang sekedar makan sehari sekali saja sulit, bahkan jangankan makan enak, makan makanan yang basi sudah dibuang orang disampah saja menjadi hal yang terpaksa harus dilakukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ

Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik atau kenikmatan dunia lainnya, maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.”

(HR. Bukhari no. 6490 dan Muslim no. 2963)

Maka lihatlah yang dibawah kita agar kita lebih bisa bersyukur.