Laman

Selasa, 30 Juli 2019

Ucapan Paling Disukai Allah: Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu akbar

Hasil gambar untuk muslim.or.id perbendaharaan surga


Nasehat Muslim

وَعَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «أَحَبُّ الْكَلَامِ إلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ، لَا يَضُرُّك بِأَيِّهِنَّ بَدَأْت: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ» أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
1446. Dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Ucapan yang paling disukai Allah ada empat, tidak mengapa dari manapun kamu mulai: Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu akbar." (HR. Muslim)
[Shahih: Muslim 2137]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Allah Ta'ala menyukai empat kalimat tersebut karena semuanya mengandung penyucian Allah, penetapan pujian, ke-Esa-an dan ke-Mahabesaran-Nya. 
Sabda beliau, "tidak mengapa dari manapun kamu mulai" menunjukkan bahwa tidak mengapa kalimat-kalimat tersebut dibaca dengan tidak tertib (tidak berurutan), hanya saja menyucikan Allah lebih didahulukan, karena takhliyah lebih didahulukan dari pada tahliyah. Takhliyah artinya menyucikan-Nya dari berbagai perkara-perkara yang buruk, dan tahliyah artinya penetapan segala pujian bagi-Nya, ke-Mahaesaan-Nya, dan ke-Mahabesaran-Nya, yakni menyandangkan kepada Allah sifat-sifat yang sempurna. Akan tetapi, karena Dzat Allah memang bersih dari berbagai sifat buruk, maka tidak mengapa mendahulukan tahliyah daripada takhliyah.
Hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan kalimat-kalimat tersebut dengan keutamaan yang sangat luas dan tanpa batas dan tidak cukup untuk diimlakkan. Dengan ada kalimat al-baaqiyatush shaalihaat merupakan kalimat yang paling dicintai Allah Ta'ala sudah cukup menunjukkan keutamaan kalimat tersebut.

Subulussalam, Syarh Bulughul Maram





nasehat-muslim blogpsot co id

Ucapkan Perbendaharaan Surga; Laa Haula walaa Quwwata ilia Billah

Hasil gambar untuk muslim.or.id perbendaharaan surga

Nasehat Muslim

وَعَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ، أَلَا أَدُلُّك عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ؟ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، زَادَ النَّسَائِيّ: «لَا مَلْجَأَ مِنْ اللَّهِ إلَّا إلَيْهِ»

1447. Dari Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepadaku, "Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau aku tunjukkan perbendaharaan dari perbendaharaan surga ?" "Tentu saja wahai Rasulullah" jawabku. Beliau bersabda, "Ucapkanlah laa haula walaa quwwata ilia billah (tiada daya dan kekuatan kecuali datangnya dari Allah)" (Muttafaq Alaih)
[shahih, Al-Bukhari (3968) dan Muslim (2704)]
An-Nasaa'i menambahkan, "Tiada tempat berlindung kecuali kepada-Nya."
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Hadits ini menunjukkan bahwa pahala dari ucapan 'laa haula walaa quwwata illa billah' {tiada daya dan kekuatan kecuali datangnya dari Allah) akan tersimpan di dalam surga, yakni pahala yang sangat berharga sebagaimana harta karun merupakan harta yang paling berharga bagi manusia.
Yang dimaksud dengan maknun adalah ganjaran pahala yang ada disisi Allah untuk kalian. Sebab kalimat tersebut menunjukkan penyerahan diri dan pasrah kepada Allah Ta'ala, pengakuan dengan cara menaatinya, tidak ada yang menciptakan selain Dia, tidak ada yang kuasa menolak perintah-Nya dan para hamba sedikit pun tidak memiliki kekuasaan atas diri mereka sendiri.
Al-haul artinya perbuatan atau gerak-gerik. Maksudnya tidak ada perbuatan dan tidak ada gerakan yang mampu untuk dilakukan kecuali dengan kehendak Allah Ta'ala. Diriwayatkan dalam sebuah hadits mengenai tafsir kalimat di atas dengan sanad yang marfu' bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
«لَا حَوْلَ عَنْ الْمَعَاصِي إلَّا بِعِصْمَةِ اللَّهِ وَلَا قُوَّةَ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ إلَّا بِاَللَّهِ ثُمَّ قَالَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَذَلِكَ أَخْبَرَنِي جِبْرِيلُ عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى»
  
"Tiada daya untuk menjauhkan diri dari maksiat kecuali karena penjagaan dari Allah, dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kepada Allah kecuali atas kehendak Allah." Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Demikianlah berita yang dibawa Jibril kepadaku dari Allah Ta'ala."
Sabda beliau "tidak ada tempat berlindung," maksudnya tidak ada tempat menghindar dari qadha Allah dan tidak ada tempat menyelamatkan diri, kecuali hanya kepada Allah.

Subulussalam, Syarh Bulughul Maram






nasehat-muslim blogpsot co id

Doa adalah Ibadah

Gambar terkait

Nasehat Muslim

وَعَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ: «إنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ» رَوَاهُ الْأَرْبَعَةُ، وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ
1448. Dari An-Nu'man bin Basyir Radhiyallahu Anhuma dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya doa itu adalah ibadah." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh At-Tirmidzi)
[Shahih: At Tirmidzi 3247, Abu Daud 1479. Ebook editor]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Makna hadits ini diperkuat dengan firman Allah Ta'ala,
{ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ} {إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ}  
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghaafir: 60)

Adapun pembicaraan tentang masalah ini telah dibahas pada bab terdahulu.


Subulussalam, Syarh Bulughul Maram







nasehat-muslim blogpsot co id

Senin, 29 Juli 2019

Alfatihah Dibaca Tiap Shalat

Hasil gambar untuk muslim.or.id ilmu


Nasehat Muslim

Dalam riwayat Imam Ahmad dengan sanad dari Abu Hurairah dari Ubay bin Ka’ab bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ألا أعلمك سورة ما أنزل في التوراة ولا في الزبور ولا في الإنجيل ولا في القرآن مثلها؟” قلت: بلى. قال: “فإني أرجو أن لا تخرج من ذلك الباب حتى تعلمها”. ثم قام رسول الله فقمت معه، فأخذ بيدي فجعل يحدثني حتى بلغ قرب الباب. قال: فذكّرته فقلت: يا رسول الله، السورة التي قلت لي. قال: “فكيف تقرأ إذا قمت تصلي؟” فقرأ بفاتحة الكتاب، قال: “هي هي، وهي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيتُه”.

“Maukah kuajarkan kepadamu suatu surat yang tidak Dia turunkan yang semisalnya dalam Taurat dan Injil. Juga tidak ada pada Alquran yang semisalnya?” Ubay menjawab, “Tentu.” “Aku berharap sebelum engkau keluar dari pintu itu, engkau telah mempelajarinya,” kata Rasulullah. Kemudian Rasulullah berdiri. Dan aku berdiri bersamanya. Beliau mengandeng tanganku sambil mengajarkanku. Sampai beliau hampir sampai di pintu. Aku berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, mana surat yang Anda janjikan untukku?” Beliau berkata, “Apa yang engkau baca saat shalat?” “Aku membaca surat Al-Fatihah,” jawabku. “Itulah dia. Itulah dia (surat yang tidak terdapat dalam Injil dan Taurat. Bahkan dalam Alquran yang menyamai kemuliaannya). Surat itu adalah tujuh yang berulang-ulang. Dan Alquran yang agung yang diwahyukan padaku.”

تفسير القرآن العظيم — ابن كثير
Tafsir Alqur'an Al'adzim, Ibnu Katsir







nasehat-muslim blogpsot co id

Minggu, 28 Juli 2019

Al-Fatihah Belum Pernah diberikan pada Nabi Sebelum Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam

Hasil gambar untuk muslim.or.id doa


Nasehat Muslim


عن ابن عباس رضي الله عنهما قال بينما جبريل قاعد عند النبي صلى الله عليه وسلم سمع نقيضا من فوقه فرفع رأسه فقال هذا باب من السماء فتح اليوم لم يفتح قط إلا اليوم فنزل منه ملك فقال هذا ملك نزل إلى الأرض لم ينزل قط إلا اليوم فسلم فقال أبشر بنورين أوتيتهما  لم يؤتهما نبي قبلك: فاتحة الكتاب وخواتيم سورة البقرة لن تقرأ بحرف منهما إلا أعطيته
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, “Ketika Jibril sedang duduk bersama Nabi Shallallahu'alaihi wassalam, ia mendengar  suara gemuruh dari atas lalu dia melihat ke atas sambil berkata, ‘itu adalah pintu langit yang terbuka hari ini, sebelumnya tidak pernah terbuka sama sekali, alu turunlah malaikat darinya. Jibril berkata, ‘inilah malaikat yang turun dari langit , ia belum pernah sama sekali turun ke bumi sebelumnya. Lalu sang malaikat mengucapkan salam kemudian berkata, ‘bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, keduanya belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang Nabi sebelum Engkau. Yaitu surat Alfatihah dan penutup surat Albaqarah. Jika kamu membacanya pasti akan dikabulkan.’” (HR. Muslim)
تفسير القرآن العظيم — ابن كثير

Tafsir Alqur'an Al'adzim, Ibnu Katsir







nasehat-muslim blogpsot co id

Senin, 22 Juli 2019

Tafsir Alfatihah

Gambar terkait


Nasehat Muslim


Tentang Alfatihah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.
Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah).” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim (Maha pemurah lagi maha penyayang).”Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin (Pemilik hari kiamat).Allah berfirman, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan).”Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim…. sampai akhir surat.”Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”
(HR. Ahmad 7291, Muslim 395)


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab”  
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shomit).
تفسير القرآن العظيم — ابن كثير
Tafsir Alqur'an Al'adzim, Ibnu Katsir







nasehat-muslim blogpsot co id

Sabtu, 20 Juli 2019

Jika Membaca Al-Quran Hendaklah Meminta Perlindungan pada Allah dari Syaitan

Hasil gambar untuk muslim.or.id alquran


Nasehat Muslim



A’uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim”, Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk

Allah berfirman, "Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk, Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya" (Annahl: 98-99)


Allah berfirman, "Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS. Fushilat: 36)

Allah berfirman, “Maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [QS. Fushshilat: 36]

Allah berfirman, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-A’raaf: 200]
تفسير القرآن
Tafsir Alqur'an







nasehat-muslim blogpsot co id

Selasa, 16 Juli 2019

Malaikat Menyampaikan Wahyu untuk Memberi Peringatan

Hasil gambar untuk alquran muslim.or.id


Nasehat Muslim

"Demi yang bershaf-shaf dengan sebenar-benarnya"(Ash-Shaaffaat: 1)

Para malaikat bershaf-shaf. Rasulullah Muhammad shallallahu'alaihi wassalam memerintahkan kami agar mengimami shalat dengan ringan dan beliau pernah mengimami kami dengan membaca surat Ash-shaaffat (HR. Imam Nasai). Nabi shallallahu'alaihi wassalam bersabda, kita dilebihkan dari umat manusia lainnya dengan tiga perkara, yaitu shaf kita telah diatur seperti shaf para malaikat, bumi dijadikan bagi kita sebagai tempat bersujud, dan dijadikan bagi kita tanahnya untuk bersuci jika kita mendapatkan air (HR. Muslim).

"dan demi yang melarang dengan sebenar-benarnya" (As-Shaaffaat: 2

Ada para malaikat yang melarang awan (hujan). Ar ro’du adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah (HR. Attirmidzi no.3117)

"dan demi yang membacakan pelajaran (3) sesungguhnya Tuhanmu benar-benar esa (4) Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari (5) [Ash-Shaaffaat: 2-5]

dan demi yang membacakan pelajaran yaitu malaikat membacakan alqur'an kepada Nabi, dalam surat al-mursalat 5-6 disampaikan bahwa malaikat menyampaikan wahyu untuk menolak alasan atau memberi peringatan.

تفسير القرآن العظيم — ابن كثير
Tafsir Alqur'an Al'adzim, Ibnu Katsir







nasehat-muslim blogpsot co id

Rabu, 10 Juli 2019

Doa antara Adzan dan Iqamat Tidak akan Ditolak.

Gambar terkait



Nasehat Muslim
وَعَنْ أَنَسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ» أَخْرَجَهُ النَّسَائِيّ وَغَيْرُهُ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَغَيْرُهُ.
1451. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata 'Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak." (HR. An-Nasa'i dan lainnya serta dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya)
[Shahih: Shahih Al Jami' 3408]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Penjelasan Kalimat
"Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak." Hadits riwayat An-Nasa'i dan lainnya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya (Telah berlalu hadits dengan lafazh yang lain beserta pembahasannya pada bab adzan. Doa setelah shalat fardhu lebih ditegaskan lagi dengan hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu,
«قُلْت يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ؟ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ وَأَدْبَارَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ»
ia berkata, "Ya Rasulullah, kapan doa yang paling didengar." Beliau bersabda, “Yaitu di tengah malam dan di akhir setiap shalat fardhu.” [Shahih: At Tirmidzi 3499]
Adapun apa yang dilakukan oleh orang-orang dengan berdoa setelah salam shalat fardhu dengan cara sang imam menghadap kiblat dan makmum ikut berdoa di belakangnya, maka Ibnu Qayyim memberikan komentarnya bahwa kaifiyat (tata cara) seperti ini tidak pernah ada pada zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan tidak ada tercantum dalam satu hadits shahih pun atau hadits hasan. Hadits-hadits hanya mencantumkan doa yang sudah makruf setelah shalat fardhu. Hadits juga mencantumkan tentang ada tasbih dan takbir setelah shalat fardhu sebagaimana yang telah disinggung tentang masalah dzikir setelah shalat fardhu.

[سبل السلام]
Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram






nasehat-muslim blogpsot co id

Selasa, 09 Juli 2019

Allah Malu terhadap Hamba-Nya yang Mengangkat Kedua Tangan kepada-Nya Lalu Menolaknya dengan Hampa

Hasil gambar untuk muslim.or.id akhlaq


Nasehat Muslim

وَعَنْ سَلْمَانَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «إنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحِي مِنْ عَبْدِهِ إذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا» أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ إلَّا النَّسَائِيّ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ
1452. Dari Salman Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Maha Pemalu dan Maha Pemurah, Dia malu terhadap hamba-Nya yang mengangkat kedua tangan kepada-Nya lalu menolaknya dengan hampa." (HR. Al-Arba'ah kecuali An-Nasa'i)
[hasan, Abi Dawud (1488)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Penjelasan Kalimat
"Dari Salman Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Maha Pemalu dan Maha Pemurah, (hayyun dari kata al-hayaa' (pemalu) berdasarkan timbangan nasiyun dan khasyiyun) Dia malu terhadap hamba-Nya yang mengangkat kedua tangan kepada-Nya lalu menolaknya dengan hampa." Diriwayatkan oleh yang empat kecuali An-Nasa'i). Beliau menetapkan sifat hayaa' terhadap Allah Ta'ala tentunya yang sesuai dengan kemuliaan dan keagungan Dzat Allah. Sebagaimana sifat-sifat yang lainnya, kita mengimaninya dan tidak mempertanyakan tentang bagaimana hakekatnya serta tidak juga dikatakan maknanya mazaj sehingga perlu dicari-cari adanya hubungan makna. Demikianlah madzhab para ulama-ulama hadits, para shahabat dan lain-lain.
Shifran dengan mengkasrahkan huruf shad dan mensukunkan huruf fa' artinya kosong atau tidak mendapat apa-apa.

Tafsir Hadits

Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengangkat kedua tangan ketika berdoa. Banyak hadits shahih-hadits shahih lain yang mencantumkan tentang hal ini. Adapun hadits Anas Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya ketika berdoa, kecuali ketika melakukan doa meminta hujan." Maksudnya beliau tidak pernah mengangkat keduatangannya setinggi itu, kecuali ketika melakukan doa minta hujan.

Hadits-hadits yang berkaitan dengan mengangkat tangan ketika berdoa dicantumkan Al-Hafizh Al-Mundziri di dalam satu kitab khusus. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lain-lain dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, "Permasalahannya, kamu mengangkat kedua tanganmu setinggi bahu ketika berdoa, doa minta hujan mengisyaratkan dengan satu jari, untuk melakukan mubaahalah kamu mengulurkan kedua tanganmu sekaligus." Hadits ini sanadnya mauquf. 

[سبل السلام]

Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram






nasehat-muslim blogpsot co id

Sabtu, 06 Juli 2019

Amal Shalih, Ucap; Laailaaha Illallah, Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah. La Hawla Wal quwata Illa Billah

Gambar terkait



Nasehat Muslim

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ، لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ» أَخْرَجَهُ النَّسَائِيّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ.
1445. Dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Al-Baaqiyaat Ash-Shaalihaat (amal-amal shalih) adalah: Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah. Maha suci Allah, Allah Maha Besar, Segala puji hanya bagi Allah dan tiada daya tiada upaya kecuali dari Allah." (HR. An-Nasaa'i dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban)
[shahih, Shahih Al-Jami' (3214)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Penjelasan Kalimat

Yang dimaksud dengan wal-baaqiyaat ash-shaalihaat ialah amal-amal shalih yang menjadi aset pahala bagi yang mengamalkannya dan pahala tersebut akan kekal selama-lamanya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menafsirkan al-baaqiyaat ash-shaalihaat dengan kalimat-kalimat tersebut. Boleh jadi hadits tersebut merupakan tafsir dari firman Allah Ta'ala,
{وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا}
"Tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu ..." (QS. Al-Kahf: 46)
Beberapa hadits mentafsirkan al-baaqiyaat ash-shaalihaat dengan semua amalan kebaikan. Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma: "Yang dimaksud dengan al-baaqiyaatush shaalihaat adalah dzikrullah, ucapan laailaaha ilallaah, Allahu akbar, subhaanallaah, walhamdu lillaah, tabaarakallaah, laa haula walaa quwwata illaa billah, astaghfirullah, shallallaahu 'ala rasulillah, puasa, shalat, haji, sedekah, memerdekakan hamba, jihad, menyambung tali silaturahmi dan semua jenis kebaikan lainnya. Kalimat tersebut adalah al-baaqiyatush shaalihaat yang merupakan aset abadi untuk pelakunya di dalam surga."
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Al-Mundziri dari Qatadah, ia berkata, "Segala sesuatu yang berkaitan dengan ketaatan kepada Allah disebut al-baaqiyatush shaalihaat."
Tafsiran ini tidak bertentangan dengan tafsiran hadits, karena apapun yang disebutkan di dalam hadits bukan merupakan batasan.

[سبل السلام]
Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram






nasehat-muslim blogpsot co id

Jumat, 05 Juli 2019

Ucapan Paling Disukai Allah ada Empat; Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu akbar

Gambar terkait


Nasehat Muslim

وَعَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «أَحَبُّ الْكَلَامِ إلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ، لَا يَضُرُّك بِأَيِّهِنَّ بَدَأْت: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ» أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
1446. Dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Ucapan yang paling disukai Allah ada empat, tidak mengapa dari manapun kamu mulai: Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu akbar." (HR. Muslim)
[Shahih: Muslim 2137]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Allah Ta'ala menyukai empat kalimat tersebut karena semuanya mengandung penyucian Allah, penetapan pujian, ke-Esa-an dan ke-Mahabesaran-Nya. 
Sabda beliau, "tidak mengapa dari manapun kamu mulai" menunjukkan bahwa tidak mengapa kalimat-kalimat tersebut dibaca dengan tidak tertib (tidak berurutan), hanya saja menyucikan Allah lebih didahulukan, karena takhliyah lebih didahulukan dari pada tahliyah. Takhliyah artinya menyucikan-Nya dari berbagai perkara-perkara yang buruk, dan tahliyah artinya penetapan segala pujian bagi-Nya, ke-Mahaesaan-Nya, dan ke-Mahabesaran-Nya, yakni menyandangkan kepada Allah sifat-sifat yang sempurna. Akan tetapi, karena Dzat Allah memang bersih dari berbagai sifat buruk, maka tidak mengapa mendahulukan tahliyah daripada takhliyah.

Hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan kalimat-kalimat tersebut dengan keutamaan yang sangat luas dan tanpa batas dan tidak cukup untuk diimlakkan. Dengan ada kalimat al-baaqiyatush shaalihaat merupakan kalimat yang paling dicintai Allah Ta'ala sudah cukup menunjukkan keutamaan kalimat tersebut.

[سبل السلام]
Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram








nasehat-muslim blogpsot co id

Kamis, 04 Juli 2019

Ucap Lahawla Walaquwata Illabillah adalah Kekayaan di Surga

Hasil gambar untuk muslim.or.id diam


Nasehat Muslim

وَعَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ، أَلَا أَدُلُّك عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ؟ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، زَادَ النَّسَائِيّ: «لَا مَلْجَأَ مِنْ اللَّهِ إلَّا إلَيْهِ»
1447. Dari Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepadaku, "Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau aku tunjukkan perbendaharaan dari perbendaharaan surga ?" "Tentu saja wahai Rasulullah" jawabku. Beliau bersabda, "Ucapkanlah laa haula walaa quwwata ilia billah (tiada daya dan kekuatan kecuali datangnya dari Allah)" (Muttafaq Alaih)
[shahih, Al-Bukhari (3968) dan Muslim (2704)]
An-Nasaa'i menambahkan, "Tiada tempat berlindung kecuali kepada-Nya."
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Hadits ini menunjukkan bahwa pahala dari ucapan 'laa haula walaa quwwata illa billah' {tiada daya dan kekuatan kecuali datangnya dari Allah) akan tersimpan di dalam surga, yakni pahala yang sangat berharga sebagaimana harta karun merupakan harta yang paling berharga bagi manusia.
Yang dimaksud dengan maknun adalah ganjaran pahala yang ada disisi Allah untuk kalian. Sebab kalimat tersebut menunjukkan penyerahan diri dan pasrah kepada Allah Ta'ala, pengakuan dengan cara menaatinya, tidak ada yang menciptakan selain Dia, tidak ada yang kuasa menolak perintah-Nya dan para hamba sedikit pun tidak memiliki kekuasaan atas diri mereka sendiri.
Al-haul artinya perbuatan atau gerak-gerik. Maksudnya tidak ada perbuatan dan tidak ada gerakan yang mampu untuk dilakukan kecuali dengan kehendak Allah Ta'ala. Diriwayatkan dalam sebuah hadits mengenai tafsir kalimat di atas dengan sanad yang marfu' bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
«لَا حَوْلَ عَنْ الْمَعَاصِي إلَّا بِعِصْمَةِ اللَّهِ وَلَا قُوَّةَ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ إلَّا بِاَللَّهِ ثُمَّ قَالَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَذَلِكَ أَخْبَرَنِي جِبْرِيلُ عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى»


"Tiada daya untuk menjauhkan diri dari maksiat kecuali karena penjagaan dari Allah, dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kepada Allah kecuali atas kehendak Allah." Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Demikianlah berita yang dibawa Jibril kepadaku dari Allah Ta'ala."
Sabda beliau "tidak ada tempat berlindung," maksudnya tidak ada tempat menghindar dari qadha Allah dan tidak ada tempat menyelamatkan diri, kecuali hanya kepada Allah.

[سبل السلام]

Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram







nasehat-muslim blogpsot co id

Rabu, 03 Juli 2019

Doa adalah Ibadah

Hasil gambar untuk muslim.or.id taqwa


Nasehat Muslim

 وَعَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ: «إنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ» رَوَاهُ الْأَرْبَعَةُ، وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ
1448. Dari An-Nu'man bin Basyir Radhiyallahu Anhuma dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya doa itu adalah ibadah." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh At-Tirmidzi)
[Shahih: At Tirmidzi 3247, Abu Daud 1479. Ebook editor]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Makna hadits ini diperkuat dengan firman Allah Ta'ala,
{ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ} {إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ}  
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghaafir: 60)

[سبل السلام]
Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram







nasehat-muslim blogpsot co id

Senin, 01 Juli 2019

Doa antara Adzan dan Iqomat Terkabul

Hasil gambar untuk muslim.or.id iman


Nasehat Muslim

وَعَنْ أَنَسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ» أَخْرَجَهُ النَّسَائِيّ وَغَيْرُهُ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَغَيْرُهُ.
1451. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata 'Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak." (HR. An-Nasa'i dan lainnya serta dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya)
[Shahih: Shahih Al Jami' 3408]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]

Penjelasan Kalimat
"Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak." Hadits riwayat An-Nasa'i dan lainnya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya (Telah berlalu hadits dengan lafazh yang lain beserta pembahasannya pada bab adzan. 

Doa setelah shalat fardhu lebih ditegaskan lagi dengan hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu,
«قُلْت يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ؟ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ وَأَدْبَارَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ»
ia berkata, "Ya Rasulullah, kapan doa yang paling didengar." Beliau bersabda, “Yaitu di tengah malam dan di akhir setiap shalat fardhu.” [Shahih: At Tirmidzi 3499]

Adapun apa yang dilakukan oleh orang-orang dengan berdoa setelah salam shalat fardhu dengan cara sang imam menghadap kiblat dan makmum ikut berdoa di belakangnya, maka Ibnu Qayyim memberikan komentarnya bahwa kaifiyat (tata cara) seperti ini tidak pernah ada pada zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan tidak ada tercantum dalam satu hadits shahih pun atau hadits hasan. Hadits-hadits hanya mencantumkan doa yang sudah makruf setelah shalat fardhu. Hadits juga mencantumkan tentang ada tasbih dan takbir setelah shalat fardhu sebagaimana yang telah disinggung tentang masalah dzikir setelah shalat fardhu

[سبل السلام]

Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram







nasehat-muslim blogpsot co id