Laman

Jumat, 21 Januari 2011

Bahaya Mementingkan Pemikiran dan Akal, Menolak Al-qur'an Assunnah













Barangsiapa yang menolak hukum dari al-qur'an dan assunnah, dan mempertentangkan keduanya, dan justru lebih memilih akalnya dan pemikirannya, maka ia telah menjadi ingkar (kafir), karena iman pada al-qur'an dan assunnah merupakan rukun iman.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ

“Sesungguhnya orang yang paling dimurkai Allah adalah orang yang paling keras permusuhannya dan yang menantang jika diterangkan hujjah (alqur'an dan assunnah) kepadanya”.
(Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, HR. Al-Bukhari no. 2457 dan Muslim no. 2668)

Hal ini karena iman terhadap al-qur'an dan assunnah termasuk rukun iman.

(Dari atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah atthohawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, Hal114)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar