Laman

Jumat, 11 Februari 2011

Sifat Munafik






Nasehat Muslim.

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, tanda orang munafik ada tiga, yaitu apabila berkata berdusta, apabila berjanji mengingkari, apabila dipercaya maka berkhianat (HR. Al-bukhari didalam Al-iman (1/41))

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, Empat hal yang jika ada dalam diri seseorang maka sungguh ia benar-benar munafiq, dan barangsiapa yang memiliki sebagian dari keempat sifat itu maka ia memiliki sebagian dari sifat-sifat nifak, sehingga ia meninggalkannya, yaitu bila dipercaya ia berkhianat, bila berkata ia berdusta, bila berjanji ia tidak menepati dan bila berdebat ia keterlaluan" (HR.Bukhari dan Muslim)

Dari sifat munafik itu yaitu mengejek agama Allah dan pengikutnya, menolong orang kafir memusuhi islam, tidak paham terhadap agama yang benar, berbuat kerusakan dan dosa dimuka bumi, menyuruh manusia berbuat kemunkaran dan keburukan, dan melarang orang dari berbuat kebaikan.

Apabila berkata berdusta, yaitu banyak berdusta dan ini merupakan buruknya perkataan, apabila dipercaya maka berkhianat, yaitu membatalkan janji dan mengkhianati terhadap janji yang telah dibuat, apabila diberi amanah berkhianat, dan apabila bermusuhan maka berbuat buruk, melampaui batas, dzalim dan tidak adil, menyimpang dari kebenaran.

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan berkata, jika terkumpul empat keadaan ini dalam diri seseorang maka sungguh telah berkumpul keburukan ( dalam Kitab 'Aqidatuttauhid, Hal 108).

Syaikhul Islam Ibnu Taymiah berkata, dan banyak terjadi dikalangan muslim didalam sebagian dari alamat munafiq ini, semoga kaum muslim meninggalakan hal ini dan bertaubat kepada Allah ta'ala (dalam Kitabul Iman, Hal 238).

Hasan al-bashri mengatakan, jika seseorang merasa aman dengan amalan kemunafikan ini maka dikhawatirkan ia adalah seorang munafiq, dan orang yang takut terhadap kemunafikan ini maka itulah orang yang beriman.

Dan dari tanda amalan kemunafikan ada dalam diri seseorang lainnya yaitu malas mengerjakan shalat jama'ah pada shalat subuh dan isya', senang bersama-sama dengan orang yang mempunyai alamat kemunafikan, malas dalam berjihad fi sabilillah dan lain sebagainya.

(refrensi, aysarussuruh 'alal qaulil mufid fii adilatittauhid, syaikh abu ibrahim muhammad al-whusabi, hal 82-83, darul istiqamah, 1430 H, kairo mesir)

nasehat muslim

www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar