Laman

Jumat, 29 April 2011

Takut dan Harap pada Allah ta'ala














Nasehat Muslim

Seorang muslim dalam dirinya haruslah tengah-tengah antara perasaan merasa aman dari makar Allah ta'ala dan merasa berputus asa dari rahmat Allah ta'ala, tidak boleh condong kepada salah satunya.

Oleh karenanya seorang muslim itu senantiasa berharap rahmat Allah, dan tidak merasa aman dari makar Allah subhanahu wata'ala, dari adzab dan dari fitnah, akan tetapi juga berputus asa dari rahmat-Nya sehingga menggabungkan antara takut pada Allah ta'ala dan berharap kepa Allah ta'ala, inilah sifat para nabi yang Allah ta'ala menyebutkan sifat mereka dalam al-qur'an.

Allah ta'ala berfirman, artinya
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."
(QS. al-Anbiya: 90)

Merekalah para nabi yang takut Allah ta'ala akan tetapi tidak membawa mereka berputus asa dari rahmatNya.

Allah ta'ala berfirman, artinya
"Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir”(QS. yusuf : 87)

Perasaan harap mereka terhadap Allah ta'ala tidak membawa mereka dari merasa aman dari makar Allah.

Allah ta'ala berfirman, artinya
"Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali kaum yang merugi"
(QS. al-a'raf : 99)

(Rujukan, at-ta'liyqatul mukhtasarah 'ala 'aqiydatitthahawiyah, syaikh Dr. Shalih al-fauzan, penerbit darul 'ashimah, hal 263)

Nasehat Muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar