Laman

Minggu, 22 Agustus 2010

Harta itu Hijau, Maka Bagaimana Bersikap


Harta itu terlihat manis dan hijau, maka berhati-hatilah, carilah secara halal dan gunakan untuk ibadah dan kedermawanan, jangan pernah mencari untuk keserakahan, karena tidak akan menjadikan berkah didalamnya seperti kita makan tapi tidak pernah kenyang.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sahabat Hakim bin Hizam radhiallahu'anhu,
يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ
، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيه
، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya
(tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya.
Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. [ HR. Bukhari no. 1472.]

Maka jadilah dermawan, dan gunakan ibadah untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar