Laman

Selasa, 28 Juni 2011

Syirik Menjadikan Orang Mati Perantara antara kita dengan Allah ta'ala

http://radiomuslim.com/

















Nasehat Muslim

Pertanyaan :
Bapak saya berkeyakinan boleh meminta pada syaikh yang telah wafat dan menganggap itu adalah wali dan bertawasul dengan menjadikan orang mati yang tidak bisa berbuat itu sebagai perantara antara kita dengan Allah ta'ala, serta meminta pada orang yang telah mati itu sehingga menyekutukan Allah ta'ala dalam berdoa seperti berdoa dengan ucapan Ya Allah, Ya tuanku abdussalam yang telah wafat, apakah hukum Islam didalam masalah ini, padahal dia juga shalat, berpuasa dan juga berzakat?

Jawab :
Berdoa kepada orang yang telah mati dan yang ghaib dari para nabi, para wali dan yang selain dari itu adalah syirik besar, baik itu bersama Allah atau bersendirian, walaupun orang tersebut juga shalat, puasa maupun zakat.

Allah ta'ala berfirman, artinya
"Dan, janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim. "
(QS.Yunus: 106--107)

Allah ta'ala berfirman, artinya :
"Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu ; dan kalaupun mereka mendengarnya, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Allah Yang Maha Mengetahui“?
[Fathir : 13-14]

Dan ayat yang semakna dengan hal ini adalah banyak.

Wabillahi taufiq washalallahu 'ala nabiyina muhammad wa alihi washahbihi wassalam.

Fatwa Nomor 6009, Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’






Nasehat Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar