Laman

Senin, 14 Oktober 2013

Berdoa Mengangkat Tangan Sebab Terkabul















Nasehat Muslim

Pertanyaan

هل يجوز رفع الأيدي عند الدعاء بعد الصلاة أم لا؛ ذلك لأنا سمعنا من بعض الإخوة أنه بدعة، فما الجواب على ذلك؟ جزاكم الله خيراً

Apa boleh mengangkat tangan saat berdoa setelah sholat, karena saya mendengar dari sebagian saudara muslim hal ini bid'ah, apakah jawaban dari hal ini? jazakumullah khayran


Jawab

رفع الأيدي عند الدعاء من أسباب الإجابة، وكان النبي -صلى الله عليه وسلم- يرفع يديه عند الدعاء ولما استسقى بالمسلمين رفع يديه في الدعاء في خطبة الجمعة، وهكذا لما خرج إلى الصحراء وصلى بالناس صلاة الاستغاثة وهي صلاة الاستسقاء رفع يديه في الخطبة ودعا، فرفع اليدين من أسباب الإجابة يقول -صلى الله عليه وسلم-: (إن ربكم حي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفراً) يعني خاليتين، فالله -جل وعلا- كريم جواد وحي -سبحانه وتعالى- يحب من عباده أن يضرعوا إليه بالدعاء، وأن يجتهدا بالدعاء، وأن يرفعوا الأيدي في الدعاء، هذا من أسباب الإجابة، 

Berdoa dengan mengangkat tangan merupakan sebab terkabulnya Doa, Nabi Muhammad shallallahu'alahi wassalam mengangkat tangan saat berdoa, tatkala meminta hujan untuk umat Islam, mengangkat tangan saat berdoa ketika mengisi khutbah jum'at, dan demikian juga ketika berada dipadang luas sholat istisqa' untuk meminta hujan bersama manusia maka saat itu Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam berdoa dalam khutbahnya dengan mengangkat tangan, mengangkat kedua tangan dalam berdoa merupakan sebab terkabulnya doa, Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam bersabda, sesungguhnya Rabb Maha Pemalu Maha Mulia, malu dari hamba-Nya apabila mengangkat tangan dalam meminta kepada-Nya kemudian Dia menolak dengan tangan hampa, yakni tidak memberi keinginan hamba, Allah yang Maha Mulia Maha Agung Maha Pemalu subhanahu wata'ala mencintai hambaNya yang dalam kesulitan berdoa kepadaNya, dan mencintai orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa, dan mengangkat tangan dalam berdoa yang ini merupakan sebab dari terkabulnya doa

لكن إذا كان الدعاء في محلٍ لم يرفع فيه النبي يديه لا نرفع، لأن الرسول يقتدى به في الفعل والترك -عليه الصلاة والسلام-، كما يقتدى به في الفعل يقتدى به في الترك، فإذا كانت عبادة ما رفع فيها لا نرفع فيها، مثل خطبة الجمعة إذا لم يستسقي لا يرفع في الدعاء ولا في خطبة العيد إذا لم يستسقي وكذلك في دعاءه بين السجدتين ما كان يرفع، وهكذا دعاءه في آخر الصلاة قبل أن يسلم ما كان يرفع -صلى الله عليه وسلم- فلا يرفع في هذا، وهكذا بعد الفريضة، إذا سلم من الفريضة الظهر والعصر والمغرب والعشاء والفجر ما كان يرفع، فلا نرفع في هذه المواضع؛ لأن الرسول ما رفع فيها -صلى الله عليه وسلم-، وإلا فهو قدوة في فعله، وتركه -عليه الصلاة والسلام-.

Akan tetapi jika pada tempat yang Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam tidak mengangkat tangan saat berdoa maka kita pun tidak mengangkat tangan, Rasullullah Muhammad shallallahu'alaihi wassalam suri tauladan kita dalam melakukan amal dan meninggalkan amal, kita mengikuti apa yang dijalankan Nabi shallallahu'alaihi wassalam dan meninggalkan apa yang ditinggalkan Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam, maka pada tempat yang Rasulullah Muhammad shallallahu'alahi wassalam berdoa tidak mengangkat tangan, maka kita pun berdoa tidak mengangkat tangan, misal saat menjadi makmum dalam khutbah jum'at, makmum dalam khutbah Ied, doa dalam sujud, juga tidak mengangkat tangan saat doa pada akhir sholat sebelum salam sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam, juga setelah salam dalam sholat wajib dzuhur, ashar, maghrib, isya, fajar maka dalam tempat itu tidak mengangkat tangan saat doa karena Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam tidak mengangkat tangan saat doa pada tempat tersebut, maka dalam ibadah mengikuti Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wassalam.

Lihat Fatwa Syaikh Bin baz 







Nasehat Muslim
www.
nasehat-muslim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar