Laman

Jumat, 16 Agustus 2013

Bahaya Riya, Sombong dan Ujub









  




Nasehat Muslim

Riya
 
Sudah bisa dipahami bahwa pemburu popularitas senantiasa melakukan perbuatan agar dilihat dan dipuji manusia. Karena menurutnya jika orang lain melihat amalan baiknya maka akan muncul pujian penghormatan terhadap dirinya. Orang riya seperti ini sangat merugi, karena Allah hanya menerima amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan mengharap waja Allah saja. 


Ahli riya beramal dengan niat mencari ridho Allah sekaligus meraih tujuan lainnya, ia menjadikan Allah sebagai sekutu. Allah tidak memerlukan sekutu. Dalam hadis qudsi:
“Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan persekutuan. Barangsiapa yang beramal dengan mempersekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan amalan itu dan persekutuannya.” (HR Muslim) 

“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal, kecuali yang diniatkan ikhlas kepadaNya dan mengharap wajahNya (HR. Abu dawud dan Nasai, sanad hasan)

Sombong
 
Kesombongan bisa muncul karena faktor ilmu, harta, ketampanan, kedudukan, nasab, banyaknya pengikut dan pembela, serta keluarga. Sombong bukanlah suka pakaian bagus. 

Dalam hadis shohih,
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi. Maka seseorang bertanya, “sesungguhnya seseorang itu suka apabila pakaiannya bagus dan sandalnya juga bagus?’ nabi bersabda, ‘sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”

Dalam hadist qudsi Nabi juga bersabda:’Allah berfirman: “kesombongan adalah selendangKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa yang ikut serta dengan Ku dalam salah satu dari kedua sifat itu, maka Aku akan mencampakkannya di neraka Jahannam dan Aku tidak peduli.
Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong” (QS : An Nahl :23)


Ujub dan bangga diri
 
Kadang, keistimewaan  pada diri seseorang akan menjadikannya kagum dan bangga pada dirinya. Dan ini berbahaya serta bisa menyeret pada kebinasaan. 

Dalam hadist hasan riwayat baihaqi, ada tiga hal yang menyelamatkan dan ada tiga hal yang membinasakan. ”... Adapun tiga hal yang membinasakan adalah hawa nafsu yang diikuti; kekikiran yang dipatuhi; dan kekaguman seseorang kepada dirinya sendiri dan yang ketiga ini yang paling berbahaya.” (HR Baihaqi)
Allah berfirman, “Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman : 18)

Nabi bersabda : “empat hal yang ada pada umatku yang termasuk perkara jahiliyah yang tidak mereka tinggalkan. Yakni membanggakan keturunan, mencela nasab, mengharap turunnya hujan dengan bintang2 dan meratapi mayit.”
 
Padahal telah jelas bahwa yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. “...sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa..” (QS. Al hujurat : 13) 


 Tulisan ini disusun oleh :  Ummu Ahmad



 

 

 


Nasehat Muslim

http://www.nasehat-muslim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar