Laman

Kamis, 24 Oktober 2019

Kebaikan Membawa ke Surga

Gambar terkait


Nasehat Muslim

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
1419. Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Hendaklah kalian berkata jujur, karena kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa akan kepada surga. Sesungguhnya seseorang senantiasa berkata jujur dan selalu berusaha jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah dusta, karena dusta dapat menyeret kepada kejahatan dan kejahatan dapat menyeret kepada neraka. Sesungguhnya seseorang senantiasa berdusta dan selalu berdusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai pendusta." (Muttafaq Alaih)
[shahih, Al-Bukhari (6094) dan Muslim (2607)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Penjelasan Kalimat
Ash-shidq (jujur) adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan. Al-kidzb (dusta) adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Demikianlah makna ash-shidq dan al-kidzb menurut mayoritas madzhab Al-Hadawiyah dan Lain-lain. Al-hidayah artinya petunjuk yang dapat membawa hingga sampai kepada tujuan. Al-birr adalah keleluasaan dalam mengerjakan amal kebaikan. Dan al-birr merupakan suatu ungkapan yang mencakup segala jenis kebaikan dan biasanya disebutkan untuk mengungkapkan sebuah amal shalih yang ikhlas.
Ibnu Baththal berkata, "Sabda beliau, "Sesungguhnya kebaikan itu..." dikuatkan dengan firman Allah Ta'ala,
{إِنَّ الأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ}
"Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan." (QS. Al-Infithar: 13)
Ia juga berkata, "Sabda beliau, "Apabila seseorang bersikap jujur..." Maksudnya, berusaha agar senantiasa bersikap jujur hingga ia berhak menyandang gelar ash-shiddiiq (seorang yang senantiasa jujur). Makna asal dari kata fujuur adalah perusakan, yakni merusak agama. Kata ini digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang condong merusak dan memberikan dorongan untuk berbuat maksiat. Jadi, fujur merupakan suatu ungkapan yang mencakup semua jenis keburukan.
Sabda beliau, "Sesungguhnya seseorang senantiasa berdusta” sama seperti sabda beliau sebelumnya "Sesungguhnya seseorang senantiasa berkata jujur", yakni apabila seseorang senantiasa berkata dusta maka ia berhak menyandang gelar al-kadzdzaab (orang yang suka berdusta).
Tafsir Hadits
Hadits di atas mengisyaratkan bagi siapa yang berusaha untuk tetap berkata jujur, maka jujur akan mendarah daging pada dirinya. Dan barangsiapa yang dengan sengaja berdusta dan selalu berkata dusta, maka sifat ini juga akan mendarah daging pada dirinya. Dengan latihan dan usaha, sifat baik dan sifat buruk itu dapat dicapai.
Hadits ini menunjukkan betapa agungnya sifat jujur, karena kejujuran akan membimbing pelakunya menuju surga. Hadits ini juga menunjukkan betapa buruknya sifat dusta hingga menyeret pelakunya ke dalam neraka. Demikian juga halnya semasa di dunia, ucapan orang yang jujur akan diterima dan disukai di tengah masy arakat serta diterima persaksiannya oleh para hakim. Lain halnya dengan orang yang suka berkata dusta.

Subulussalam, Syarh Bulughul Maram







nasehat-muslim blogpsot co id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar