Laman

Sabtu, 11 Mei 2019

Doa agar Tidak Terlilit Hutang

Gambar terkait

Nasehat Muslim

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ» رَوَاهُ النَّسَائِيّ، وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ.
1458. Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering membaca doa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang, terkalahkan oleh musuh dan kegembiraan musuh-musuh." (HR. An-Nasa'i dan dishahihkan oleh Al-Hakim)
[Shahih: An-Nasa'i (5490)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Tafsir Hadits
Ghalabatud dain artinya terlilit hutang hingga sulit untuk melunasinya. Doa ini tidak bertentangan dengan hutang yang pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahkan beliau wafat dengan keadaan baju besi beliau tergadaikan untuk mendapatkan gandum. Mohon perlindungan di sini adalah berhutang hingga tidak sanggup melunasinya. Dan tidak juga bertentangan dengan hadits: bahwa Allah bersama orang yang berhutang hingga ia melunasi hutangnya selama tidak berhutang untuk perkara yang dibenci Allah Ta'ala.
Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin Ja'far dengan sanad yang marfu'. Karena ada kemungkinan hadits tersebut ditujukan kepada orang berhutang dan ia yang mampu melunasi hutangnya. Barangsiapa yang berhutang dan ia mengetahui bahwa dirinya tidak mampu melunasi hutang tersebut berarti ia telah melakukan perkara yang diharamkan sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadits,


«مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّاهَا اللَّهُ عَنْهُ وَمَنْ أَخَذَهَا يُرِيدُ إتْلَافَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ»
"Barangsiapa yang meminjam harta orang lain dan bertekad untuk mengembalikannya maka Allah akan membantunya untuk memulangkan harta tersebut dan barangsiapa yang ingin memusnahkannya (tidak ingin membayarnya) maka Allah akan memusnahkan dirinya."
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari sebagaimana yang telah kita bahas terdahulu.
Oleh karena itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memohon perlindungan dari maghram (hutang). Ketika Aisyah Radhiyallahu Anha bertanya kepada beliau tentang doa beliau yang sering memohon perlindungan dari hutang, beliau bersabda,
«إنَّ الرَّجُلَ إذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ»
"Sesungguhnya seorang laki-laki yang berhutang jika ia berkata akan berdusta dan apabila berjanji ia akan ingkari."
Sebab orang yang berhutang akan dihadapkan pada dua perkara ini.”Terkalahkan oleh musuh" maksud musuh di sini adalah kebatilan. Sebab musuh manusia yang sebenarnya adalah sesuatu yang menyeret seseorang untuk melakukan perkara yang batil yang berkaitan dengan urusan dunia atau agama. Seperti murkanya seorang yang menzhalimi hak orang lain sehingga tidak mampu untuk bersikap adil dan sifat lainnya.
Sabdanya, "kegembiraan musuh" karena lawannya mendapat mudharat. Ibnu Baththal berkata, "Syamaatatil 'adaa' artinya sesuatu yang melukai hati dan sangat menghujam ke dalam jiwa.
Harun Alaihissalam pernah berkata kepada saudaranya Musa Alaihis-salam,
 {فَلا تُشْمِتْ بِيَ الأَعْدَاءَ}
"Sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku..." (QS. Al-Araaf: 150)
Artinya, janganlan kamu membuat musuh-musuhmu gembira melihat engkau mencercaku dan melihat engkau marah kepadaku.

[سبل السلام]
Subulus Salam, Syarah Bulughul Maram





nasehat-muslim blogpsot co i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar