Laman

Minggu, 29 November 2020

Tanggung Jawab dalam Perspektif Ulama Islam

 Allah subhanahu wata'ala berfirman, 

وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan 

(Surat Al-An'am: 164)

Dan tidaklah manusia melakukan hal yang buruk kecuali dosanya akan menjadi tanggungannya. Dan sesorang tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada tuhan kalian tempat kembali kalian pada hari kiamat, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang kalian perselisihkan dalam perkara agama.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang yang tidak bersalah tidak akan menanggung dosa orang lain. Kemudian hanya kepada Allah-lah kalian akan dikembalikan di hari Kiamat. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal urusan agama yang kalian perselisihkan di dunia.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

Dan tidaklah seseorang melakukan kemaksiatan melainkan dialah yang akan menanggung dosanya; dan orang yang tidak berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain. Dan seseorang tidak akan disiksa akibat kejahatan orang lain. Kemudian kalian akan dikumpulkan menuju Pencipta kalian pada hari kiamat, kemudian Dia akan mengabarkan dengan kabar yang jelas, tentang perkara-perkara agama yang dulu kalian perselisihkan. 

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ 

(Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri) 

Maka tidak ada orang yang bisa memberi dosa kepada orang lain.

 وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ

( dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) 

Maka orang yang tidak berdosa tidak akan menanggung dosa orang yang berdosa. Dan dalam ayat ini terdapat bantahan atas apa yang orang-orang jahiliyah lakukan, yang menghukum seseorang karena dosa yang dilakukan kerabatnya, atau menghukum suatu kabilah karena dosa yang dilakukan kabilah lain. 

Dan dalam ayat lain disebutkan:

 ليحملوا أوزارهم كاملة يوم القيامة ومن أوزار الذين يضلونهم بغير علم 

“agar mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan” 

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

Tidak ada seorang pun yang berbuat dosa melainkan kemudharatannya berupa siksa dan akibatnya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Tidak ada orang yang disiksa sebab kesalahan orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali pada hari kiamat, dan akan Allah beritakan kepadamu apa yang kamu perselisihkan dalam hal keyakinan dan amal, kemudian kalian akan diberi balasan atas perbuatan kalian.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Semua makhluk berada di bawah rububiyahNya dan tunduk kepada perintahNya, maka wajib atasku dan atas selainku menjadikan Allah sebagai TUhan, ridha kepadaNya dan agar tidak bergantung kepada para makhluk yang miskin lagi lemah. Kemudian Allah mendorong dan memperingatkan kita dengan balasan itu. Dia berfirman, “Dan tidaklah seseorang membuat sesuatu,” yang baik dan yang buruk “melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri.” Sebagaimana Firman Allah, Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri (Fushilat: 46). “Dan seorang yang berdoosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Akan tetapi masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri. Jika seseorang menjadi penyebab kesesatan dan dosa orang lain, maka dia memikul dosa sebagai penyebab tanpa mengurangi dosa pelaku sedikit pun. “Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali,” pada Hari Kiamat. “Dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu persilahkan.” Baik dan buruk, dan membalasmu dengan itu dengan sempurna. 

 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Katakanlah, wahai nabi Muhammad, dengan penuh keheranan, apakah patut aku mencari tuhan selain Allah, padahal dialah tuhan bagi segala sesuatu, pencipta jagat raya dan seisinya, pengatur, dan pemelihara bagi semua makhluk-Nya. Karena segala sesuatu selain Allah tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, maka tidak patut untuk disembah. Setiap perbuatan dosa seseorang, pelanggaran ketentuan agama, baik besar maupun kecil, dirinya sendiri yang bertanggung jawab di hadapan Allah pada hari kiamat nanti. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain, kecuali jika orang itu mengajak orang lain berbuat dosa. Kemudian kepada tuhanmulah kamu kembali, karena semua makhluk adalah milik Allah, Allah-lah pewaris makhluk-Nya pada hari kiamat. Dan, akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan, dengan menjelaskan mana yang benar dan mana yang salah. Setiap orang akan dibalas sesuai dengan perbuatannya. Pada akhir surah ini dijelaskan bahwa hidup adalah cobaan dari Allah. Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi, setiap generasi digantikan oleh generasi berikutnya sampai hari kiamat, untuk meramaikan bumi di atas dasar nilai-nilai ilahi. Dan dia mengangkat derajat sebagian kamu di atas yang lain'ada yang kaya, miskin, lemah, kuat, sehat, sakit, dan sebagainya'untuk menguji kesyukuranmu atas karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu sangat cepat memberi hukuman bagi mereka yang durhaka dan sungguh, dia maha pengampun bagi yang taat dan bertobat dari dosadosanya, maha penyayang kepada makhluk-Nya. 

 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar