Laman

Senin, 29 November 2010

Jalan Lurus

Alhamdulillah, washalatu wassalamu ‘ala rasulillah, amma ba’du

Allah subhanahu wata’ala berfirman, Tunjukkanlah kami ke Jalan yang lurus" (Surat Al-fatihah:6)

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-jazairi menjelaskan ketika menafsirkan jalan yaitu jalan yang mengantarkan pada ridha Allah ta’ala dan surga-Nya dan hal ini adalah agama islam, adapun lurus yang tidak menyimpang dari kebenaran dan petunjuk.

(lihat di dalam Aysar tafaasir likalamil ’aliyilkabir, Abu Bakar Jabir Aljazairi, hal 14, jilid I)

Syaikh Muhammad bin shalih al-utsaimin rahimahullahu ta’ala menjelaskan bahwa jalan (ash-shirath) maksudnya adalah hidayah yaitu merupakan hidayah irsyad (memberikan petunjuk pada kebenaran) dan hidayah taufik (hidayah kemampuan beramal), sehingga meminta ditunjukkan jalan yang lurus meminta ilmu nafi’ (ilmu bermanfaat) dan amal yang shalih yang tidak bengkok, oleh karenanya jalan yang lurus (as-shirat al-lmustaqim) adalah syariat yang dibawa rasulullah shalallahu’alaihi wassalam.

(lihat di dalam tafsir alqur’an alkarim, Muhammad bin shalih al-utsaimin, dar ibnu jauzi, jilid I)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-sa’di rahimahullahu ta’ala menyebutkan ketika menafsirkan tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus (as-shirath al-mustaqim) yaitu tunjukkanlah kami jalan yang jelas yang tidak bengkok yang menghantarkan pada Allah ta’ala dan pada surga, mengetahui kebenaran dan beramal dengan ilmu yang telah diketahui, serta tunjukkan pada jalan yang lurus,dan kepada jalan yang lurus. Dan orang yang mendapatkan hidayah pada jalan yang lurus ini maka akan senantiasa melazimi berada pada agama islam dan meninggalkan agama yang lainnya. Inilah doa yang bermanfaat yang tiap muslim berdoa dengannya dalam setiap rakaat didalam shalatnya.

(lihat di dalam taysir karimirrahman, abdurrahman bin nashir as-sa'di)

As-syaikh Musthafa Adawi hafidhahullah menyebutkan yang dimaksud dengan jalan lurus yaitu agama yang lurus yaitu agama islam, yang membuat mereka nanti akan mampu melewati shirath pada hari kiamat yang akan menghantarkan pada surga sebagaimana para nabi, shidiqin, syuhada, dan orang-orang shalih, yang hal ini tentu memotivasi tiap manusia untuk bisa beramal shalih, sedangkan orang yang berbuat kebatilan yang mereka rugi pada hari kiamat yang dimurkai dan sesat.

(lihat di dalam shahih tafsir ibnu katsir, Mustafa bin al-‘adawi, dar ibnu rajab, jilid I, hal 29)

Asy-syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi hafidhahullah mengatakan bahwa makna ayat dari tunjukkanlah kami kejalan yang lurus adalah merupakan pengajaran dari Allah subhanahu wata’ala bahwa seorang hamba dan kaum mukminin semuanya meminta kepada Allah ta’ala setelah memuji Allah ta’ala, dan tidak ada hamba kecuali beribadah kepada-Nya dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya, meminta agar senantiasa menetapi dalam hidayah islam dan tidak terputus darinya, dan dalam hal ini memotivasi untuk berdoa kepada Allah dengan penuh kerendahan diri hanya kepada Allah karena doa merupakan ibadah.

(lihat di dalam Aysar tafaasir likalamil ’aliyilkabir, Asy-syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi, hal 14, jilid1)

Shalallahu'ala nabiyina muhammad wa'ala alihi wassalam


abu utsman
www.nasehat-muslim.blogspot.com

1 komentar:

  1. Assalamu'alaykum.. syukron atas ilmu nya .baarokallahu fiyk. http://tentarakecilku.blogspot.com/

    BalasHapus