Laman

Selasa, 06 Agustus 2019

Allah Menyertai Hamba yang Mengingat-Nya dan Bergerak Bibirnya Menyebut-Nya

Hasil gambar untuk muslim.or.id kekayaan

Nasehat Muslim

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ» أَخْرَجَهُ ابْنُ مَاجَهْ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ، وَذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ تَعْلِيقًا.

1438. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman, "Aku selalu menyertai hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan bergerak kedua bibirnya menyebut-Ku." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan disebutkan oleh Al-Bukhari secara mu'allaq)
[Shahih: Ibnu Majah (3074)]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Penjelasan Kalimat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Allah Ta'ala berkata, "Aku selalu menyertai hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan bergerak kedua bibirnya menyebut-Ku.”Hadits riwayat Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan disebutkan oleh Al-Bukhari secara mu'allaq. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari tercantum dengan lafazh, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: «أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْته فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْته فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْت إلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْت إلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْته هَرْوَلَةً»
"Allah Ta'ala berfirman, "Aku akan bersikap seperti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia menyebut nama-Ku di hadapan khalayak ramai maka Aku akan menyebutnya di hadapan khalayak yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku akan mendekat kepada-Nya sedepa. Jika ia mendatangi-Ku dengan cara berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan cara berlari."
Kebersamaan di sini adalah kebersamaan yang sifatnya khusus. Hal ini menunjukkan betapa agungnya keutamaan dzikir kepada Allah. Allah akan senantiasa bersama orang yang mengingat-Nya dengan cara menurunkan rahmat dan kasih sayang-Nya, memberikan pertolongan-Nya dan ridha terhadap apa yang dilakukan hamba-Nya.
Ibnu Abi Jumrah berkata, "Aku dekat dengannya sesuai dengan kadar keikhlasan niatnya ketika berdzikir kepada-Ku." Kemudian ia juga berkata, "Dapat juga ditafsirkan dengan dzikir di dalam hati atau dengan lisan atau keduanya sekaligus, atau maksudnya melaksanakan perintahnya dan menjauhkan larangannya. Menurut keterangan hadits, dzikir itu terbagi menjadi dua macam:
1.      Yang diucapkan dan pahalanya diberikan kepada si pelaku, sebagaimana yang terkandung dalam hadits.
2.      Mengingat Allah di dalam hati.
Adapun yang pertama berdasarkan firman Allah Ta'ala:
{فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ}
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7)
Dan yang kedua berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam:
«مَنْ لَمْ تَنْهَهُ صَلَاتُهُ عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ لَمْ يَزْدَدْ مِنْ اللَّهِ إلَّا بُعْدًا»
"Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat menghalanginya dari perbuatan keji dan mungkar maka hal itu akan membuatnya bertambah jauh dari Allah.”
Akan tetapi, ketika ia melakukan maksiat lantas ia teringat kepada Allah kemudian timbul rasa cemas dan takutnya kepada Allah, maka diharapkan hal itu akan mendekatkan dirinya kepada Allah. 

Subulussalam, Syarh Bulughul Maram






nasehat-muslim blogpsot co id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar