Laman

Sabtu, 30 Juli 2011

Puasa sebagaimana Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam














Nasehat Muslim

Simaklah kajian berikut ini

Audio

Puasa sebagaimana Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam
oleh
Ustadz Maududi abdullah

Silakan menyimak :

Tidak Mampu Berpuasa Ramadhan Bagaimana?











Nasehat Muslim

Pertanyaan :
Putra dari sahabat saya lelaki sudah besar dan senantiasa menjalankan shalat, akan tetapi setelah enam tahun tidak bisa melaksanakan puasa, tapi masih bisa melaksanakan shalat, hal ini karena dia mengalami sakit, apakah boleh walinya menggantikan puasanya ?

Jawab :
Maka dia mengalami kelemahan untuk berpuasa menurut pemeriksaan dokter, ini lemah yang sulit diharapkan kesembuhannya, maka dia wajib untuk memberi makan setiap hari orang miskin, hal ini seperti lemahnya orang tua atau orang lemah lainnya yang tidak mampu untuk berpuasa, maka dia memberi makan setiap hari orang miskin dengan setengah sha' kurma atau makanan yang lazim layak sesui dengan negerinya, demikianlah bagi orang sakit yang sulit sembuh, adapun jika meninggal dan belum berpuasa maka bagi walinya boleh menggantikan puasa sebagai sebuah bentuk kebaikan, nabi shalallahu 'alaihi wassalam bersabda "Barangsiapa meninggal masih ada kewajiban menganti puasa, maka walinya bisa menggantikan berpuasa" (HR. Bukhari Muslim).

(Sumber Rujukan, Fatawa Syaikh Abdul azis bin abdullah bin baz http://www.binbaz.org.sa/mat/458 )









Nasehat Muslim

Bersemilah Ramadhan













Nasehat Muslim

Simaklah kajian berikut ini

Audio

Bersemilah Ramadhan
oleh
Ustadz Armen halim naro
beliau alumnus universitas islam madinah

Silakan menyimak :

Permasalahan Berkait Niat Puasa Ramadhan


















Nasehat Muslim

Pertanyaan :
Apakah wajib niat puasa ramadhan pada malam hari, apabila baru mengetahui itu bahwa hari itu sudah masuk ramadhan pada siang hari misal waktu dhuha apa yang harus dilakukan ?

Jawab :
Wajib niat puasa ramadhan pada malam hari sebelum fajar, maka tidak benar puasanya pada siang hari tanpa niat pada malam hari.

Barangsiapa baru mengetahui pada waktu dhuha bahwa hari itu adalah sudah masuk ramadhan maka wajib berpuasa dan menahan diri hingga maghrib namun dia masih wajib mengganti di lain hari.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh ibnu umar dari hafsah semoga Allah meridhai mereka, dari Nabi shalallahu'alaihi wassalam
" Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya"
(HR. Ahmad, 6/287)

Hadist diatas diriwayatkan oleh imam ahamad dan ashabus sunan juga ibnu khuzaiamah dan ibnu hiban mengatakan hadist ini sahih marfu'.

Hal itu untuk puasa wajib ramadhan (wajib berniat dimalam hari).

Adapun untuk puasa sunnah maka boleh bagi anda untuk berniat puasa pada siang hari apabila belum makan atau minum atau jimak setelah fajar.

Hal itu seperti yang dilakukan nabi shalallahu'alaihi wassalam dalam hadist aisyah radhiallahu 'anha dimana pada waktu hari sudah masuk pada waktu dhuha, maka nabi shalallahu'alaihi wassalam bersabda
"apakah mempunyai makan? maka aisyah radhiallahu anhu berkata tidak, maka nabi shalallahu'alaihi wassalam bersabda, kalau begitu aku puasa (sunnah)"
(HR. Muslim dialam kitabnya)

---------------------------------------------------------------------------
Fatwa Lajnah daimah lil bukhuts ilmiah wal ifta
ketua : syaikh abdul azis bin abdullah bin baz wakil : syaikh abdurrazaq afifi
anggota : abdullah bin udayan, abdullah bin qu'ud


(Sumber Rujukan, Fatawa Syaikh Abdul azis bin abdullah bin baz http://alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=32&PageNo=1&BookID=12 )









Nasehat Muslim

Fiqih Puasa












Nasehat Muslim

Simaklah kajian berikut ini

Audio

Fiqih Puasa
oleh
Ustadz Abu Haidar dari Bandung
webiste : ustadz.abuhaidar.web.id


Silakan menyimak :

Batilnya Pemikiran yang Mengutamakan Akal dan Menolak Al-qur'an dan assunnah














Nasehat Muslim

Pertanyaan :
Semoga Allah memberi kebaikan pada anda syaikh yang mulia, penanya berkata, kami pernah belajar dalam ilmu musthalahul hadist bahwa orang yang mengingkari hadist mutawatir maka akan kafir, dan orang yang mengingkari hadist ahad maka tidak kafir, apakah benar perkataan ini ?

Jawab :
Ini salah, inilah yang ditulis oleh ahli kalam dan ahli mantiq, inilah keyakinan mereka, inilah yang ditulis oleh orang baru-baru ini, dan mereka seperti orang mu'tazilah atau asy'ariah dan yang semisalnya, inilah keyakinan ahli kalam dan mantiq, mereka menamakan keyakinan ini petunjuk keyakinan akal, dan adapun al-qur'an assunnah mereka namakan dalil dugaan dan pendengaran, ini perkara bathil, hal ini tidak akan anda dapati dalam perkataan imam syafi'i, tidak akan anda dapati pula dari perkataan orang shalih terdahulu yang menulis masalah ushul, tidak akan anda dapati perkataan seperi ini, na'am.

(Sumber Rujukan, Fatawa Syaikh Abdul azis bin abdullah bin baz http://www.alfawzan.ws/node/2395 )









Nasehat Muslim

Jumat, 29 Juli 2011

Berlindung dari Fitnah Jahannam, Kehidupan, Kematian, Kubur, Dajjal














Nasehat Muslim

Pertanyaan :
Kita diperintahkan berlindung dari fitnah kehidupan, fitnah kematian, fitnah masih dajjal, bagaimana penjelasan hal ini? jazakumullah khairan

Jawab :
Hal ini disyariatkan bagi mukmin dan mukminah.disetiap shalat, dan sunnah bagi tiap mukmin dan mukminah untuk menutup shalat dengan meminta perlindungan kepada Allah dari adzab jahanam, dati adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati serta fitnah masih dajjal, dan ini ada dalam banyak hadist dari nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam dibaca setelah tasyahud akhir dan dibaca sebelum salam berlindunglah dari fitnah fitnah hidup, fitnah kematian, fitnha kubur dan fitnah masih addajjal.

Hal ini sebagaimana dalam hadist berikut
Apabila seorang dari kalian bertasyahud maka setelah itu berlindunglah kepada Allah dati empat hal, berdoalah, Allahumma inni audzubuka min 'adzabi jahannam, wamin 'adzabil qabri, wamin fitnahtil mahya wal mamat wamin syarii fintatil masihihddajal ( Ya Allah sesungguhnya aku berlindung pada Enkau dari adzab jahanam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati serta dari fitnah masih dajjal)

Inilah yang masyru' bagi tiap mukmin dan mukminah untuk berlindung dari empat hal itu, dan sebagian ulama menghukumi ini adalah sunnah muakadah/ sangat ditekankan untuk dilakukan, dan diriwayatkan dan dari thawus seorang ulama tabi'in yang mulia bahwa hal ini adalah wajib, dan itu diperintahkan pada anaknya dan jika tidak membaca maka diperintahkan unutk mengulang shalat.

Ini menunjukkan tentang begitu ditekankannya doa ini yang sepantasnya bagi tiap mukmin berbaut dengan doa ini, baik dalam shalat fardhu maupun shalat sunnah sebelum salam berdoa, Allahumma inni audzubuka min 'adzabi jahannam, wamin 'adzabil qabri, wamin fitnahtil mahya wal mamat wamin syarii fintatil masihihddajal. Atau juga boleh membaca, rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasannah waqina 'adzabannar, wamin 'adzabil qabri, wamin fitnahtil mahya wal mamat wamin syarii fintatil masihihddajal. Inilah doa yang besar, telah berkata anas bin malik radhiallahu 'anhu bahwa doa yang banyak dibaca oleh Nabi shalallahu'alaihi wassalam adalah rabbana atina fidunya hasanah wafil akhirati hasanan waqina 'adzabannar. Apabila berdoa dengan hal ini diakhir shalat maka adalah baik, dan adapula didalam sujud maka baik juga membaca doa ini.

Adapun sujud maka itu adalah tempat berdoa.

Nabi shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Paling dekat seorang hamba dengan Allah ta'ala adalah ketika sujud maka perbanyaklah doa saat itu

Dan dalam hadist yang lain
Adapun ruku' maka agungkanlah Rabbmu, dan pada waktu sujud maka bersungguh-sungguhlah berdoa, maka akan dikabulkan bagi kalian

Kita memohon pada Allah keselamatan.

Tiap manusia tentu ingin dijauhkan dari fitnah (bahaya yang mengancam agamanya) baik saat hidupnya maupun saat kematiannya, juga ingin dijauhkan dari kemaksiatann, juga kekafiran kepada Allah, dan penyebab dari fitnah ini banyak bisa dari hartanya, dari syahwatnya, dari temannya yang buruk yang menyebabkan jatuh kedalam perkara yang dimurkai Allah ta'ala seperti kekafiran, kemaksiatan ataupun kemaksiatan dan hal ini semua bisa terjadi dikala hidupnya atau saat mendekati kematiannya, kita memohon pada Allah ta'ala salamah wal 'afiah.

Dan adapun berlindung dari masih ad-dajjal maka hal ini karena dia akan muncul pada akhir zaman, yang dia kan mengaku sebagai nabi dan akhrnya mengaku sebagai Rabb semesta alam.dan akan terfitnah serta mengikutinya para manusia, maka kita berlindung dari hal itu dan dari kebinasaan karena hal itu.

Maka manusia berlindung kepada Allah ta'ala dari hal itu karena tidak diketahui siapa yang akan selamat dan siapa yang tidak bisa selamat dari hal itu.

Dan manusia meminta kepada Allah ta'ala agar dilindungi dari fitnah adzab jahannam, dari adzab kubur, dan dari fitnah hidup dan kematian dan dari fitnah masih dajjal sehingga kita tidak terfitnah didalam kehidupan hingga tidak terfirnah oleh dajjal, kita memohon pada Allah ta'ala keselamatan.

(Sumber Rujukan, Fatawa Syaikh Abdul azis bin abdullah bin baz http://www.ibnbaz.org.sa/mat/11633 )









Nasehat Muslim