Laman

Minggu, 27 Februari 2011

Menjadi Muslim Bermanfaat













Nasehat Muslim

Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah Muhammad shallahu'alaihi wassalam bersabda
Tanda baiknya Islam seseorang, mampu meninggalkan hal yang tidak bermanfaat
(HR.Tirmidzi (2318), Shahih Ibnu Majah (2/360)

Pemahaman hadist ini adalah barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, maka sungguh dia orang yang tidak baik keislamannya, dan hal ini menyeluruh baik perkataan maupun perbuatan.

Dalam hadist mengandung kalimat menyeluruh yang menjelaskan sebab-sebab kesempurnaan Islam seseorang, yaitu seorang muslim yang baik adalah muslim yang tersibukkan kehidupannya hanya dalam perkara-perkara yang bermanfaat saja baik perkataan maupun perbuataan. wallahu'alam

Shalallahu'ala nabiyina muhammad

(Lihat, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Sabtu, 26 Februari 2011

3 Keberuntungan : Islam, Rezeki, Qanaah














Nasehat Muslim

Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Telah beruntung orang yang telah Islam, mendapatkan rezeki yang mencukupi, dan qanaah kepada dengan apa yang Allah berikan
(HR. Muslim (1053)

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam mengabarkan keberuntungan bagi siapa yang mempunyai tiga hal ini dalam kehidupannya.

Sesungguhnya seorang hamba akan beruntung manakala ia mendapatkan hidayah pada Islam yang ini adalah agama Allah, yang Allah tidak akan menerima agama selain agama islam, dan hal ini adalah jalan keselamatan yang abadi, yang akan terhindar dari adzab didunia dan dineraka. dan seorang hamba yang beruntunglah adalah yang mendapatkan rezeki yang mencukupinya, yang mencukupi dari meminta-minta kepada orang lain. Dan seorang hamba yang beruntunglah adalah hamba yang mempunyai qanaah terhadap apa-apa yang Allah berikan padanya, yaitu ridha dengan apa yang diberikan oleh Allah dan merasa cukup, dan tidak tamak jiwanya pada apa yang tidak ia dapatkan.

Inilah tiga hal yang dikabarkan rasulullah muhammad shalallahu'laihi wassalam yang barangsiapa mempunyai ketiganya maka akan beruntung. Dan manakala hilang tiga perkara ini atau salah satunya maka ia akan menjadi orang yang merugi dan tidak beruntung.

Orang merugi itu yang tidak mendapatkan hidayah pada islam sehingga ia akan mendapatkan adzab abadi didunia dan neraka.

Dan orang yang merugi juga adalah manakala mendapatkan rezeki dari Allah secara cukup dan luas namun ia tidak merasa qanaah, tidak merasa tentram hatinya dengan apa-apa yang Allah berikan, maka orang ini adalah orang yang miskin hati dan jiwanya, karena bukanlah kaya itu kaya benda namun kaya itu adalah kayanya hati, betapa banyak orang yang hidup secara cukup tapi ia mempunyai kekayaan dalam hatinya, ridha dan qanaah dengan pemberian Allah.

Wa shalallahu a'la nabiyina muhammad.

(Lihat, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Jumat, 25 Februari 2011

Sudahkah kita menjadi Hamba yang Bersabar













Nasehat Muslim

Alhamdulillah, washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Barangsiapa berusaha untuk bersabar, maka Allah akan memberikan kesabaran padanya, dan tidak ada pemberian yang baik dan lebih luas daripada kesabaran
(HR. Bukhari (1459) dan Muslim (1053))

Sesungguhnya sabar merupakan pemberian Allah subhanahu wata'ala pada hambanya dan dia adalah pemberian yang paling baik, paling luas, dan paling agung, dan inilah pertolongan dalam segala urusan.

Allah berfirman
"Dan meminta tolonglah dengan kesabaran dan shalat"
(QS. Al-baqarah:45)

Dan kesabaran ini seperti semua akhlaq yang lain, dia membutuhkan mujahadah, kesungguh-sungguhan yang sangat untuk melatih dan membiasakannya bagi jiwa.

Oleh karena itu disebutkan dalam hadist ini, barangsiapa yang berlatih bersabar, yaitu ber-mujahadah atas jiwanya untuk benar-benar bersabar, maka Alalh akan memberikannya kesabaran, Allah akan memberinya pertolongan. Dan sesungguhnya sabar adalah pemberian yang paling besar, karena berkaitan dengan seluruh perkara seorang hamba, dan seluruh hal membutuhkan kepada kesabaran.

Adapun kesabaran itu adalah dalam hal taat kepada Allah sehingga bisa menunaikan hak Allah, sabar dari segala kemaksiatan sehingga bisa meninggalkan karena Allah, sabar atas taqdir Allah sehingga ridha tidak mengeluh serta paham semua taqdir itu terbaik yang Allah tetapkan bagi kita, sabar atas nikmat Allah sehingga bisa digunakan bersyukur nikmat untuk menjalankan perintah-Nya.

Dan tiap perkara butuh kesabaran, dengan sabar akan mencapai kebahagiaan, keberuntungan, dan akan memasukkan kedalam surga.

Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya
"Malaikat-malaikat masuk ketempat mereka dari semua pintu, (sambil berkata) keselamatan atas kalian karena kesabaran kalian"
(QS. ar-ra'du : 23-24)

Maka bagi mereka surga, dan tempat kedudukanyang tinggi karena kesabaran mereka.

Dan bagi yang bersabar Allah akan memberikan ketenangan, kemudahan dalam ketaatan, dan menjaga dari kesalahan, dan Allah akan memberikan petunjuk saat musibah, memberikan kasih sayang dan ketinggian kedudukan didunia dan diakhirat, dan dijanjikan pertolongan, dan akan diberikan kemudhan, dijauhkan dari kesulitan, diberikan kebahagiaan, kesukessan dan keberuntungan, serta akan diberikan pahala tanpa hisab.

Dan penyair berkata tentang sabar ini, dengan kalimat yang indah yang bisa memotivasi kita untuk bersabar yaitu, sabar itu seperti namanya adalah pahit, namun akibatnya adalah manis semanis madu, maka mari bersabar.

(Referensi, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 93-94, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Menjenguk Saudara Muslim Sakit













Nasehat Muslim.

Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Hak muslim atas muslim ada enam, (salah satunya) .. apabila sakit menjenguknya
(HR. Muslim (2162))

Menjenguk saudara muslim yang sakit adalah salah satu hak dari hak-hak seorang muslim atas muslim lainnya, terlebih khusus seorang muslim yang hubungannya lebih dekat seperti karib kerabat kekeluargaan, ataupun sahabat dekat, dan yang semisal dengan itu, dan hal ini merupakan amal shalih yang utama, yaitu menjenguk saudara muslim yang sedang terimpa sakit.

Dengan menjenguknya seorang muslim pada saudaranya muslim yang sedang sakit maka ini menunjukkan adanya rasa kasih sayang.

Dan barangsiapa yang menjenguk saudaranya muslim yang sedang sakit pada pagi hari maka malaikat akan bershalawat atasnya hingga sore, dan jika menjenguk sore maka malaikat akan bershalawat hingga pagi hari.

Dan sepantasnya seorang muslim yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit mendoakan baginya kesembuhan, dan juga memberikan kabar gembira yang bisa menyenangkan hati, dan juga menyebutkan pentingnya taubat dan kembali kepada Allah ta'ala, dan juga wasiat yang bermanfaat lainnya.

Dan juga sepantasnya tidak berlama-lama didalam menjenguk, akan tetapi secukupnya saja dan memahami kondisi, kecuali jika sisakit yang meminta untuk tetap menemaninya, dan tentu semua melihat keadaan yang layak.

(Referensi, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 85-86, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Karunia Allah atas Hamba













Nasehat Muslim

Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar (bepergian jauh) maka ditulis baginya amal yang biasa dilakukan ketika sehat dan tidak bepergian
(HR. Bukhari (2996))

Ini merupakan bukti besarnya pemberian Allah atas hamba-Nya mukmin, bahwasanya amal shalih yang biasa dilakukan seorang hamba dan berkesinambungan manakala suatu saat terputus karena sakit ataupun sedang safar (bepergian), maka ditulis baginya seluruh amalan yang biasa dilakukan itu secara sempurna, karena Allah ta'ala mengetahui jika sekiranya hamba tersebut tidak terhalang karena sakit atau safar maka pasti akan melakukan amal shalih yang biasa dilakukan.

Allah akan memberi pahala sesuai dengan niat, bagi orang yang biasa melakukan amal shalih namun terputus karena sakit, dan memberi pahala sebagaimana pahala saat biasa beramal, dan Allah juga mengurangi dosa bagi yang sedang sakit, juga memberikan pahala bagi yang sakit tatkala bersabar atau dari keridhaan dengan sakit dan rasa syukurnya, dan juga dari rasa tunduk pada Allah ta'ala serta kembali pada-Nya.

Dan demikian pula bagi yang bersafar, walaupun dia meninggalkan amal yang biasa dilakukan tapi dia juga tetap mendapatkan pahala sebagaimana amal yang shalih yang biasa ia lakukan, seperti mengajarkan kebaikan pada manusia, memberikan nasehat kebaikan, memberikan petunjuk pada maslahat dunia dan akhirat, dan berbagai amal kebaikan lainnya, terlebih lagi manakala safarnya itu dalam rangka kebaikan seperti haji, umrah, jihad dan sebagainya.

Dan masuk juga dalam hadist ini seorang yang beramal ibadah tidak sempurna karena kelemahan dari sakit dan sebagainya, maka Allah akan menyempurnakannya dengan niatnya sebagaimana saat ia mampu beramal.

Dan barangsiapa yang berniat kebaikan dan ia tersibukkan dengan amal lain yang lebih utama dari amal itu, dan tidak memungkinkan melakukan keduanya, maka tetap akan pula ditulis baginya amalan rutinnya yang ia tinggalkan karena tercegah dari amal lain yang lebih utama, dan sungguh karunia Allah sangatlah besar. wallahu'alam.

Wa shalallahu a'la nabiyina muhammad.

(Lihat, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 87, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Kamis, 24 Februari 2011

Paham Agama, Tanda Bahagia














Nasehat Muslim

Alhamdulillah, washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan pahamkan dia dengan ilmu agama"
(HR. Al-Bukhari (71) dan Muslim (1037))

Hadist ini mengandung makna yang sangat agung tentang kemuliaan ilmu agama, bahwa seorang yang memahami ilmu agama dengan baik serta mengamalkannya merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba, dan bahwa Allah menghendaki kebahagiaan baginya.

Dan paham terhadap ilmu agama islam mencakup beberapa hal, yaitu paham terhadap pokok Iman, paham terhadap syariat Islam dan hukum-hukumnya, dan juga paham terhadap hak-hak kebaikan. Hal ini karena agama islam mencakup itu semua, sebagaimana dalam hadist jibril ketika bertanya kepada Nabi Muhammad shallahu'alaihi wassalam tentang iman, islam dan ihsan. Bahwa Iman dengan rukunnya yang enam, dan Islam dengan rukunnya yang lima, dan tentang Ihsan yaitu bahwa engkau beribadah kepada Allah ta'ala seakan-akan engkau melihatnya, dan jika engkau tidak dapat melihatnya maka sesungguhnya Allah melihatmu.

Dan seorang yang paham agama ini adalah paham terhadap aqidah yang benar, dan juga memahami agama islam sebagaimana pemahaman nabi muhammad shallahu'alaihi wassalam dan para sahabat, dan menjalankannya secara lahir dan bathin, dan tidak mengikuti pemahaman yang menyimpang dari hal itu, dan mengetahui penyimpangan pemahaman yang menyimpang sehingga bisa menghindarinya.

Dan termasuk perkara ini juga adalah paham ilmu fiqih, baik itu ushul dan cabangya, dan paham terhadap hukum-hukm ibadah dan muamalah, dan juga jinayat dan sebagainya.

Dan masuk perkara ini juga yaitu paham dengan hakikat keimanan, dan paham jalan kepada Allah, dan akhlaq kepada Allah, dan juga menjalankan agama dengan mengetahui dalilnya dari al-qur'an dan assunnah. Dan juga memahami berbagai sarana tertentu yang mengantarkan pada pemahaman agama yang benar seperti paham ilmu bahasa arab dan berbagai jenis ilmu sarana lainnya.

Barangsiapa yang Allah kehendaki dengan kebaikan, maka Allah akan pahamkan dalam perkara ini semua, dan memberikan taufik untuk beramal dengan ilmu agama yang telah ia ketahui.

Dan dari hadist ini pula dipahamai bahwa barangsiapa yang meyimpang dari perkara-perkara ini semua maka sungguh berarti Allah tidak menghendaki baginya kebaikan, dan menjadikan orang yang menyimpang terhadap ilmu agama ini akan tidak memperoleh kebaikan, dan tidak bisa memperoleh kebahagiaan.

Shalallahu a'la nabiyina muhammad.

(Lihat, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 29-30, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Sabtu, 19 Februari 2011

Tentang Istighfar













Nasehat Muslim

Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du

Istighfar yaitu memohon ampunan, permintaan ampunan kepada Allah ta'ala, dan ampunan merupakan pelindung dari keburukan dosa.

Dan telah banyak sekali penyebutan istighfar didalam al-qur'an, kadang merupakan perintah Allah subhanahu wata'ala kepada manusia untuk beristighfar,

Allah berfirman, artinya
"dan beristighfarlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha pengampun dan Maha penyayang"
(QS. al-muzzamil : 20)

Kadang berupa pujian Allah terhadap orang yang beristighfar, yang memohon ampun kepada Allah, bahwa Allah akan masukkan mereka kedalam surga yang penuh kenikmatan

Allah berfirman, artinya
"dan (al-mustaghfirin) orang-or­ang yang memohon ampun di ujung malam"
(QS. al-Imran:17)

Kadang Allah menyebutkan bahwa Allah akan mengampuni orang beristighfar, yang memohon ampun kepada Allah

Allah berfirman, artinya
"dan orang yang melakukan keburukan atau mendzalimi diri kemudian yastaghfir (memohon ampun) kepada Allah, maka akan mendapati Allah Maha Pengampun dan Penyayang "
(QS. al-Imran:17)

Berkaitan antara istighfar dengan taubat, istighfar permohonan ampun dengan lisan, dan taubat yaitu meninggalkan dosa dengan segenap hati dan seluruh anggota badan.

Adapun hukum istighfar sama dengan hukum berdoa, jika Allah menghendaki maka Allah akan mengabulkan dan mengampuni orang yang beristfighfar, terlebih lagi apabila permohonan ampun itu benar-benar keluar dari hati yang telah merasa hancur dengan dosa dan benar-benar jujur ingin meninggalkan dosa.

Dan juga terlebih lagi istighfar atau permohonan ampun ini dilakukan pada saat waktu terkabulnya doa, seperti saat waktu sahur, pada 1/3 malam akhir, pada waktu sebelum salam didalam shalat, dan pada waktu terkabul doa lainnya.

Wa shalallahu 'ala Nabiyina Muhammad wa aalihi wa shohbihi.


(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, hal 50-51, Dr. ahmad farid,
darul qalam, beirut, lebanon)


nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com


Sebab Saktinya Hati








Nasehat Muslim

Fitnah yang menyebabkan seseorang menyimpang dari kebenaran, manakala fitnah itu menimpa hati, maka fitnah itu akan menjadikan hati sakit, baik itu berupa fitnah syahwat maupun syubhat.

Adapun yang pertama, menyebabkan rusaknya niat baik seseorang, dan yang kedua, menyebabkan rusaknya ilmu dan keyakinan seseorang.

Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bersabda : “Fitnah dibentangkan di hati seperti dibentangkannya tikar, tiap hati yang mengingkarinya maka diberi satu titik putih, dan tiap hatinya menyerapnya maka diberi satu titik hitam, hingga hati pun menjadi dua macam, hati putih seperti benda jernih dimana fitnah tidak akan membahayakannya selama langit dan bumi masih ada, dan yang lainnya hati hitam berdebu seperti panci kotor - beliau memiringkan telapak tangan - ia tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali sesuatu yang terserap dari hawa nafsunya" [HR.Muslim no. 144]

Hati yang apabila dinampakkan fitnah, hati itu menyerap dan tidak menentang, maka hati ini akan menjadi hitam, dan hati inilah yang akan menuju pada kebinasaan, maka hati ini mengira kebaikan itu justru kemunkaran, tidak mengenal kebaikan, dan tidak mengingkari kemunkaran, mengira yang sunnah itu bid'ah, dan mengira yang bid'ah itu justru sunnah.

Adapun hati yang putih, hati yang mengingkari fitnah yang menyebabkan penyimpangan dari kebenaran, maka terpancar didalamnya cahaya keimanan, manakala tampak padanya fitnah maka hati ini mengingkari dan menolaknya, maka ditambahkanlah cahaya dalam hati ini, hati ini berhukum dengan apa-apa yang rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam bawa.

(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, hal 30-31, Dr. ahmad farid, darul qalam, beirut, lebanon)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Jumat, 18 Februari 2011

Hati yang Selamat














Nasehat Muslim

Hati yang sehat adalah hati yang selamat, dan tidaklah selamat pada hari kiamat kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat ini.

Allah berfirman, artinya,
"Hari yang tidak bermanfaat harta dan anak-anak kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat"
(As-syu'ara:88-89)

Hati yang selamat yaitu hati yang selamat dari segala syahwat yaitu yang menyebabkan penyelisihan terhadap perintah Allah subhanahu wata'ala, dan dari segala syubhat yaitu kesalahan pemahaman agama yang menyebabkan penyimpangan terhadap kebaikan.

Dan hati yang selamat yaitu selamat dari beribadah kepada selain Allah ta'ala, selamat dari berhukum pada hukum selain yang telah dibawa rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam.

Dan hati yang selamat adalah yang mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah ta'ala, yang ikhlaskan dalam mencintai Allah, ikhlas dalam bertawakal, ikhlas dalam inabah, ikhlas dalam takut pada Allah, ikhlas dalam berharap pada Allah, dan ikhlas dalam seluruh amalan hanya untuk Allah ta'ala.

Dan hati yang selamat, adalah hati yang ketika mencintai adalah mencintai hanya karena Allah, dan hati yang dalam membenci sesuatu maka membenci hanya karena Allah, dan ketika memberi maka memberi hanya karena Allqah ta'ala, dan ketika mencegah maka mencegah hanya karena Allah.

Dan hati yang selamat ini adalah yang patuh dengan apa-apa yang telah dibawa oleh rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam.

(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, hal 25, Dr. ahmad farid, darul qalam, beirut, lebanon)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com


Jalan Menuju Surga













Nasehat Muslim

Rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam, bersabda
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu agama, maka Allah mudahkan jalan menuju surga" (HR.Muslim, didalam dzikir dan doa (13/21)

Berjalan menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama dalam hadist ini mencakup jalan secara hakiki seperti jalan menuju tempat belajar ilmu agama, dan masuk juga dalam hal ini mencakup jalan secara maknawi yaitu hal yang menyampaikan pada ilmu seperti membaca ilmu agama, menghapalkan dan sebagainya.

Rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam, bersabda
“..maka Allah mudahkan jalan menuju surga.." (HR.Muslim, didalam dzikir dan doa (13/21)

Maksud dari hal ini bahwa Allah memudahkan memahami ilmu agama, atau memudahkan dalam menuju pada ilmu agama itu, dan bahwa sesungguhnya ilmu agama adalah jalan menuju surga.

(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, hal 21-12, Dr. ahmad farid, darul qalam, beirut, lebanon)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com


Dengan Ikhlas Terbebas dari Syaithan













Nasehat Muslim

Ikhlas yaitu menunggalkan Allah ta'ala dalam niat ketaatan. Dan syarat ibadah akan diterima Allah yaitu hanya dengan Ikhlas dan Ittiba'.

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, artinya,
Tiga hal yang hati seorang muslim tidak dengki padanya: ( salah satunya) Ikhlas dalam beramal karena Allah .."
(HR. Tirmidzi, Al-hafidz di al-fath (6/28)

Ikhlas inilah hal yang akan menjadi baiknya hati seseorang, jika dia mempunyai ikhlas maka akan baik hatinya, barangsiapa yang berakhlaq dengan akhlaq ini maka akan bersihlah hatinya dari khianat dan keburukan.

Dan tidaklah hati hamba terbebas dari syaithan kecuali dengan hati ikhlas yang memurnikan dalam ibadah dan ketaatan hanya untuk Allah subhanahu wata'ala saja.

Allah berfirman, artinya,
Iblis berkata, 'demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka."
(QS. Shad: 75-83)

Berkata salah seorang shalih pada dirinya sendiri, wahai jiwa, ikhlaslah, murnikan niat ketaatan hanya untuk Allah, maka kau akan terbebas dari syaithan.


(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, hal 13-14, Dr. ahmad farid, darul qalam,
beirut, lebanon)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com


Sudahkah Kita Menjadi Hamba yang Bersyukur














Nasehat Muslim


Hamba yang bersyukur adalah yang telah memenuhi tiga rukun, dan tidaklah seorang hamba dikatakan bersyukur kecuali telah mengumpulkan tiga hal ini, yaitu, pengakuan hati bahawa nikmat berasal itu dari Allah ta'ala, pengabaran nikmat secara lisan, dan penggunaan nikmat didalam ketaatan pada Allah.

Oleh karena itu, syukur berkaitan dengan hati, lisan, dan seluruh anggota tubuh.

Dan hati mengetahui dan mengakui bahwa yang bisa memberi nikmat hanya Allah dan nikmat itu hanya berasal dari Allah subhanhu wata'ala, dan lisan dengan memuji Allah dan mengucapkan alhamdulillah, dan seluruh anggota badan menggunakannya untuk berbuat ketaatan dan untuk menjauhi kemaksiatan dan dosa.

Dan Allah telah mengaitkan syukur dengan keimanan, dan Allah ta'ala mengabarkan tidak akan mengadzab hamba yang bersyukur dan beriman.

Allah berfirman, artinya,
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
(QS. an-Nisa' (4) : 147)


(Referensi, tazkiyatun nufus wa tarbiyatuha, Dr. ahmad farid, darul qalam, beirut, lebanon)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Senin, 14 Februari 2011

Tentang Kebahagiaan












Nasehat Muslim

Alhamdulilah wasahalatu wassalamu 'ala rasulillahwa'ala alhi washabihi amma ba'du

Allah berfirman : "Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (QS. al-Infithar (82) : 13-14)

Berkata sebagian ahli tafsir, bahwa ayat ini mengabarkan tentang keadaan orang yang berbakti kepada Allah subhanahu wata'ala dan orang yang durhaka kepada Allah ta'ala didalam kehidupan mereka.

Adapun orang mukmin maka mereka akan merasakan kebahagiaan didunia, dikubur dan diakhirat. Dan adapun orang yang fajir durhaka kepada Allah ta'ala maka mereka senantiasa berada dalam ketidaktenangan dalam dunia mereka, dalam kubur mereka dan terlebih di akhirat mereka, karena yang mereka ketahui tentang kebahagiaan itu yaitu hanyalah kenikmatan dunia semata.

Padahal sesungguhnya kebahagiaan hakiki itu adalah kebahagiaan hati dengan ketenangan hati, dan orang mukmin dengan iman mereka kepada Allah ta'ala, serta menyandarkan hati hanya pada Allah ta'ala, dan merasa cukup dengan Allah, serta menegakkan hak-hak Allah dan membenarkan janji Allah ta'ala, maka hati mereka pun menjadi tenang dan dada mereka pun menjadi lapang.

Adapun orang fajir yang durhaka pada Allah ta'ala, dengan sakitnya hati mereka dan ketidakpahaman mereka terhadap agama islam, dan penentangan mereka terhadap Allah subhanahu wata'ala, hati mereka hanya digunakan mengikuti dunia dan syahwat serta hawa nafsu, mereka selalu dalam adzab dan kelelahan.

(referensi menukil dari : http://www.binbaz.org.sa/mat/8273 )


nasehat muslim www.nasehat-muslim.blogspot.com

Minggu, 13 Februari 2011

Tidak ada Ketaatan dalam Kemaksiatan













Nasehat Muslim

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, tidak ada ketaatan didalam kemaksiatan, sesungguhnya taat hanya dalam hal ma'ruf (HR.Al-bukhari (7145) dan Muslim (1840), dari Ali radhiallahu'anhu)

Tidak ada ketaatan terhadap mahluk didalam memaksiati Allah subhanahu waata'ala, tidak ada ketaatan kepada mahluk yang memerintahkan melakukan hal haram, ataupun memerintahkan meninggalkan kewajiban terhadap Allah subhanahu wata'ala, maka tidaka ada ketaatan sama sekali terhadap yang memerintahkan pada perbuataan dosa. karena yang wajib bagi tiap muslim adalah mendahulukan taat pada Allah ta'ala daripada taat kepada mahluk.

(referensi, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar fii syarhi jawami'il akhbar, Hal 141, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, mesir, 1423H)

nasehat muslim www.nasehat-muslim.blogspot.com

Cari Berkah Kubur Nabi shalallahu'alaihi wassalam













Nasehat Muslim

Pertanyaan: Apa mencari berkah dengan kubur nabi shalallahu'alaihi wassalam boleh?

Jawab : tidak boleh, bahkan hal itu adalah bid'ah dan sarana kesyirikan, dan mencari berkah dengan zaid atau amr atau dinding ka'bah atau yang semisalnya, maka hal ini adalah bid'ah dan merupakan kesyirikan apabila meyakini berkah berasal dari hal tersebut, dan jika meyakini itu disyariatkan maka ini adalah bid'ah dan wajib meninggalkannya, jika nabi muhammad shalalhu'alaihi wassalam mensyariatkan tabaruk dengan hal tersebut, maka akan memerintahkan pada waktu beliau shalallahu'alaihi wassalam masih hidup, sebagaimana Allah mensyariatkan tabaruk pada air zam-zam yang Allah menjadikannya diberkahi.

Maka wajib bagi mukmin untuk berpegang teguh dengan syariat rasulullah muhammad shalallahu'alaihi wassalam, dan menjauhi yang menyimpang darinya, wallahu waliyuttaufiq.

( Pertanyaan, dimasjidil haram, pada Syaikh abdul azis bin abdullah bin baz ketua lajnah daimah, 1418H)

nasehat muslim www.nasehat-muslim.blogspot.com

Teks Asli : http://www.binbaz.org.sa/mat/4189

Sabtu, 12 Februari 2011

Motivasi Mengajak Kebaikan














Nasehat Muslim

Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menyeru/mengajak (orang lain) kepada petunjuk maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala-pahala dari orang-orang yang mengikutinya, yang hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia akan mendapat dosa seperti dosa-dosa dari orang-orang yang mengikutinya, yang hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim no.2674)

Hadist ini memotivasi tiap muslim agar mengajak pada huda (petunjuk) dan kebaikan, dengan adanya janji pahala dan surga, dan memperingatkan jangan mengajak pada keburukan karena akibatnya dosa dan neraka.

Dalam hadist ini, Huda yaitu ilmu agama Islam, karena bermanfaat dunia akhirat, dan amal shalih. Dan tiap muslim yang mengajak pada amal shalih berkait hak Allah subhanahu wata'ala, dan hak manusia maka dialah dai. Dan tiap muslim yang memberi nasehat agama dan dunia yang mengantarkan pada ilmu agama yang bermanfaat maka dialah dai. Dan tiap muslim yang mangajak pada ilmu agama dan mengajak beramal shalih maka dialah dai. Dan tiap muslim yang bekerjasama untuk memberikan kebaikan dan taqwa maka dialah dai yang memimpin kaum yang bertaqwa, dan dialah sebaik-baik orang mukmin.

Adapun lawannya adalah penyeru kepada kesesatan dan keburukan, maka mereka tidak lain menyeru kepada neraka, pemimpin mereka adalah iblis, merekalah yang saling bertolong menolong dalam dosa dan permusuhan, mereka itulah penyeru kapada jalan kesesatan.

(referensi, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 27-28, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, mesir, 1423 H)


nasehat muslim www.nasehat-muslim.blogspot.com

Tebarkan Salam, Raih Surga-Nya








Nasehat Muslim

Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Hak muslim atas muslim yang lain ada enam. dikatakan, "Apa yang enam itu ya Rasulullaah?" Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: (salah satunya) apabila engkau bertemu dengan saudara muslim yang lain, maka ucapkanlah salam kepadanya (HR. Muslim)

Inilah hak seorang muslim yang barangsiapa menunaikannya maka akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan pahala dari Allah ta'ala.

Apabila bertemu ucapkanlah salam, karena salam adalah sebab timbulnya mahabah rasa cinta, dan rasa cinta karena Allah ini akan menjadikan seseorang beriman, dan dengan iman ini akan mengantarkan kesurga Allah subhanahu wata'ala.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam Bersabda " Kalian tidak masuk surga sampai kalian beriman. dan kalian tidak beriman, sehingga kalian saling mencintai. tidakkah aku tunjukkan kalian sesuatu yang bila kalian lakukan, kalian saling mencintai? tebarkan salam diantara kalian. (HR. Muslim, Kitabul Iman.192).

Dan salam ini merupakan salah satu hal yang menunjukkan tentang indahnya islam, karena seorang muslim bertemu dengan saudara muslim yang lain dan ia mendoakan keselamatan dari keburukan, dan dengan rahmat kasih sayang, dan juga mendapatkan keberkahan kebaikan yang banyak dari setiap bentuk kebaikan.

Dan didalam salam ini juga ada bentuk keceriaan, menimbulkan rasa senang dihati saudaranya, ucapan doa serta penghormatan yang mengandung rasa kasih, sayang, juga cinta, sehingga terputuslah rasa saling memutus dan saling asing antar satu muslim dengan msulim yang lain, sehingga mereka merasa saudara.

Dan salam ini adalah hak muslim atas muslim yang lainnya, maka muslim yang mendapatkan salam hendaklah memabalas dengan yang semisalnya atau lebih baik lagi, dan yang baik yaitu yang memulai salam.

(referensi, bahjatul qulubil abrar wa quratu 'uyunil akhyar, Hal 84, syaikh abdurrahman bin nashir assa'di rakhimahullah, darul minhaj, masakin ain syams, kairo, 1423 H)


nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Jumat, 11 Februari 2011

Sifat Munafik






Nasehat Muslim.

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, tanda orang munafik ada tiga, yaitu apabila berkata berdusta, apabila berjanji mengingkari, apabila dipercaya maka berkhianat (HR. Al-bukhari didalam Al-iman (1/41))

Rasulullah Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, Empat hal yang jika ada dalam diri seseorang maka sungguh ia benar-benar munafiq, dan barangsiapa yang memiliki sebagian dari keempat sifat itu maka ia memiliki sebagian dari sifat-sifat nifak, sehingga ia meninggalkannya, yaitu bila dipercaya ia berkhianat, bila berkata ia berdusta, bila berjanji ia tidak menepati dan bila berdebat ia keterlaluan" (HR.Bukhari dan Muslim)

Dari sifat munafik itu yaitu mengejek agama Allah dan pengikutnya, menolong orang kafir memusuhi islam, tidak paham terhadap agama yang benar, berbuat kerusakan dan dosa dimuka bumi, menyuruh manusia berbuat kemunkaran dan keburukan, dan melarang orang dari berbuat kebaikan.

Apabila berkata berdusta, yaitu banyak berdusta dan ini merupakan buruknya perkataan, apabila dipercaya maka berkhianat, yaitu membatalkan janji dan mengkhianati terhadap janji yang telah dibuat, apabila diberi amanah berkhianat, dan apabila bermusuhan maka berbuat buruk, melampaui batas, dzalim dan tidak adil, menyimpang dari kebenaran.

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan berkata, jika terkumpul empat keadaan ini dalam diri seseorang maka sungguh telah berkumpul keburukan ( dalam Kitab 'Aqidatuttauhid, Hal 108).

Syaikhul Islam Ibnu Taymiah berkata, dan banyak terjadi dikalangan muslim didalam sebagian dari alamat munafiq ini, semoga kaum muslim meninggalakan hal ini dan bertaubat kepada Allah ta'ala (dalam Kitabul Iman, Hal 238).

Hasan al-bashri mengatakan, jika seseorang merasa aman dengan amalan kemunafikan ini maka dikhawatirkan ia adalah seorang munafiq, dan orang yang takut terhadap kemunafikan ini maka itulah orang yang beriman.

Dan dari tanda amalan kemunafikan ada dalam diri seseorang lainnya yaitu malas mengerjakan shalat jama'ah pada shalat subuh dan isya', senang bersama-sama dengan orang yang mempunyai alamat kemunafikan, malas dalam berjihad fi sabilillah dan lain sebagainya.

(refrensi, aysarussuruh 'alal qaulil mufid fii adilatittauhid, syaikh abu ibrahim muhammad al-whusabi, hal 82-83, darul istiqamah, 1430 H, kairo mesir)

nasehat muslim

www.nasehat-muslim.blogpsot.com

Tentang Jual Beli dan Riba














Nasehat Muslim.

Tentang diperbolehkan jual beli telah disyariatkan dalam al-qur'an, assunnah dan ijma'

Allah berfirman, artinya,
"Allah telah menghalalkan jual beli dan telah mengharamkan riba"
(QS.Al-baqarah:275)

Ayat ini membantah atas orang yang mengatakan jual beli itu sama dengan riba, dalam Jual beli itu saling timbal balik memberi dan menerima, dan adapun riba hanya mengambil tidak memberi barang, dan riba itu memudharatkan seta merugikan salah satu pihak, dan adapun keuntungannya sebenarnya adalah kerugian

Allah berfirman, artinya,
”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah"
(QS al-Baqarah (2): 276)

Dan riba itu mudharat, sedangkan jual beli itu maslahat untuk semua. Berselisih para ulama tentang alif lam dalam al-bay' (jual beli) sebagaimana ayat " Allah telah menghalalkan jual beli" , maka berkata sebagian ulama bahwa alif lam dalam kaidah bahasa arab termasuk dalam alif lam istigraq yaitu maksudnya menyeluruh, artinya seluruh jual beli itu halal bagi manusia, kecuali yang dikecualikan oleh syariat.
(referensi, min fiqh muamalah, Dr. shalih bin fauzan, riyadh, 1422 H)

nasehat muslim

Kamis, 10 Februari 2011

Buah beriman dengan Hari Akhir














Nasehat Muslim.

Beriman terhadap hari kiamat adalah keyakinan yang tidak ada keraguan didalamnya,

Allah berfirman, artinya, "Allah tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Dia akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat tidak ada keraguan didalamnya, dan siapakah yang lebih benar perkataanya dari Allah" (QS. An-nisa:87)

Iman terhadap hari akhir meliputi beriman tentang akan adanya kebangkitan manusia setelah kematiannya, dan juga beriman dengan adanya pengumpulan manusia, adanya telaga, shirath, mizan, syafaat dan yang selain dari itu.

Dan buah dari beriman dari akhir ini yaitu akan lebih menambah semangat dalam beramal ketaatan kepada Allah ta'ala dan mengharap akan mendapat pahala, dan menjauhi kemaksiatan, serta takut akan adzab Allah.

(referensi, taysirul whusul ila naylil mamul, syaikh muhammad bin abdulkarim, Shan'a, Hal 80-81, Darul Haramain)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Jumat, 04 Februari 2011

Memusuhi Ruhul Amin Jibril, Malaikat dan Rasul

















Nasehat Muslim.

Ruhul amin adalah malaikat jibril, disebut ruhul amin karena bersikap amanah dengan yang Allah perintahkan, tidak berkhianat sebagaimana tuduhan yahudi, jibril itu musuh kami, atau seperti perkataan golongan menyimpang syiah yang berkata jibril telah berkhianat seharusnya wahyu untuk ali bin abi thalib tapi diberikan ke nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam, ini kedustaan terhadap Allah, karena Allah telah menamainya amin, yang dapat dipercaya.

Allah berfirman, artinya
"Katakanlah (Muhammad) : "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman"

(QS. Albaqarah:97)

Allah berfirman, artinya
"Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."
(QS. Albaqarah:98)

Barangsiapa yang menjadi musuh jibril, atau para malaikat, atau memusuhi para rasul maka sungguh Allah menjadi musuhnya, dan sungguh orang itu telah kafir.

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 136, darul 'asimah, 1422 H)


nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Hukum Orang yang Menolak 1 Huruf dari Kitabullah















Nasehat Muslim.

Dari ushul iman dan rukunnya yaitu wajib tiap muslim beriman dengan kitabullah yang Allah telah turunkan atas rasul untuk menjadi petunjuk bagi mahluk, dan Allah ta'ala menurunkan kitab wahyu dari kalam-Nya yang didalamnya ada syariat Allah, perintah dan larangan.

Allah berfirman, artinya,
"Apakah kamu mempercayai sebagian kitab dan kamu kafir dengan yang sebagian ? Maka tidaklah ada ganjaran buat orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu , melainkan kehinaan dalam kehidupan dunia ini"

(QS. Al-baqarah : 85)

Kitabullah wajib beriman dengannya seluruhnya dan beramal dengannya, tidak boleh hanya mengambil yang sesuai dengan nafsunya, dan meninggalkan yang menyelisihi keinginannya.

Barangsiapa yang menolak kitab dari kitabullah, dan atau sebagian dari kitab, atau menolak satu kata dari kitabullah, atau bahkan hanya satu huruf dari kitabulllah, maka dia telah kafir kepada Allah ta'ala.

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 130, darul 'asimah, 1422 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Kamis, 03 Februari 2011

Tugas Malaikat yang Dicipta dari Cahaya




















Nasehat Muslim.

Mukmin beriman dengan malaikat, malaikat diciptakan Allah dari cahaya, malaikat diciptakan untuk beribadah pada Allah dan melaksanakan perintah Allah ta'ala, diantara mereka ada yang bertugas menyampaikan wahyu, mencabut nyawa, meniup terompet, mencatat amal bani adam, ada juga malaikat gunung, menulis tentang rizki ajal bahagia dan sengsara manusia ketika masih dijanin ibu,

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda
kemudian diutus malaikat (ketika manusia masih janin dirahim) untuk menulis rizki, ajal, bahagia dan sengsara
(HR. Bukhari (3208), Muslim (2643))

Para malaikat senantiasa menjalankan perintah Allah ta'ala, mereka para malaikat senantiasa beribadah pada Allah ta'ala dan menjalankan perintah Allah subhanahu wata'ala,

Allah berfirman, artinya
"Mereka (malaikat) itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya"
QS. al-Anbiya (21) : 27

Allah berfirman, artinya,
"Mereka (malaikat) selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya"
QS. al-Anbiya (21) : 20

Dan para malaikat itu mempunyai bentuk yang hanya Allah yang mengetahui,

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Fathir (35) : 1

Sebagaimana malaikat jibril yang mempunyai tujuh ratus sayap, yang menutup ufuk, dan manusia tidak mampu untuk melihat bentuk para malaikat tersebut, dan malaikat jibril pernah berubah bentuk sebagaimana manusia yang datang kepada nabi muhammad shalallahu'alaihi wassalam duduk dan berbicara, Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam melihat malaikat jibril dua kali, yang pertama dimekah jibril diufuk, dan yang kedua disidratil muntaha dimalam isra' dan mi'raj.

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 128-129, darul 'asimah, 1422 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Rabu, 02 Februari 2011

Allah Maha Mengetahui

















Allah Maha Mengetahui segala hal, Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, dan Allah berada diatas semua mahluk,

Allah berfirman, artinya
Sesungguhnya Allah itu, tidak ada yang tersembunyi atas-Nya sesuatu pun di langit dan di bumi
(QS.al Imran:5)

Allah berfirman, artinya
"dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
(Q.s.,al-Baqarah:255)

Allah berfirman, artinya
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
(QS. Atthalaq : 12)

Allah Ilmunya meliputi segala sesuatu, Allah mengetahui yang didepan dan dibelakang manusia, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 126, darul 'asimah, 1422 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Bersemangat Meraih Bermanfaat














Telah kering pena, dan telah ditulis kejadian hingga hari kiamat, akan menimpamu apa yang telah ditaqdirkan dan tidak akan menimpamu apa yang tidak ditaqdirkan, inilah makna iman kepada qadha dan qadar.

Dan jika engkau terkena musibah yang engkau benci maka sungguh engkau tahu ini telah tertulis di lauhul mahfudz, pasti terjadi maka terimalah, ridhalah, semua ada hikmahnya, jangan marah, berimanlah pada Allah, dan berserah dirilah, berimanlah dengan qodho dan qodar.

Nabi Muhammad shalallhu'alaihi wassalam bersabda,
Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Apabila sesuatu menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku berbuat demikian niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ’seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan syaitan
(HR. Muslim [no 2664] )

Dan jika engkau telah mengetahui perkara ini maka jangan lemah, bersemangatlah atas yang bermanfaat, namun selalau ingat semua perkara ditangan Allah ta'ala.

Dan jika Allah tidak memberikan apa yang engkau inginkan maka ketahuilah semua ada hikmahnya, bisa jadi apa yang kamu inginkan ada mudharat bagimu, Allah Maha Mengetahui, dan manusia tidak mengetahui, tugas manusia hanya beriman dan ridha terhadap qadha dan qadar.

Allah berfirman, artinya,
"Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
(QS. At-taubah : 51)

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 118-119, darul 'asimah, 1422 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com

Kekasih Allah, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam














Dalam aqidah seorang muslim mengimani bahwa rasul itu mahluk paling mulia, dan bahwa Allah mengambil Nabi Ibrahim 'alaihissalam sebagai kekasih,

Allah berfirman, artinya, "Allah telah mengambil ibrahim sebagai kekasih"
(QS. an-nisa : 125)

Dan kekasih ini adalah derajat mahabah (cinta) yang paling tinggi, Allah jalla wa'ala mencintai hamba yang beriman, yang bertaqwa, yang berbuat baik, yang bertaubat, dan yang mensucikan diri, akan tetapi derajat kekasih hanya didapatkan dua orang manusia yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam,

Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam bersabda, Allah mengambil aku sebagai kekasih, sebagaimana mengambil ibrahim sebagai khalil (kekasih)
(HR. Muslim (no 532), HR. Bukhari (466, 467)

(referensi, atta'liqatul mukhtasarah 'ala matnil 'aqidah attaahawiyah, Dr. Shalih bin Fauzan, hal 126-127, darul 'asimah, 1422 H)

nasehat muslim
www.nasehat-muslim.blogspot.com